My Flower Girl

19 : Kencan Singkat

Mereka sampai setelah 15 menit perjalanan. Dante terlalu mencemaskan putranya sampai-sampai tidak memperhatikan sekitar, atau bagaimana Soojae berusaha mengimbangi langkahnya dengan kaki telanjang.

"Dante!"

"Bagaimana keadaan Gavin?"

Chaeyon merentangkan tangan ke arah putranya yang baru saja tiba untuk memberikan pelukan erat.

"Dokter masih memeriksanya."

"Apakah Gavin akan segera membaik?"

"Kita belum tahu pasti."

"Aku butuh penjelasan."

Dante menatap Namjoon dengan alis mengerut, pria itu memberi isyarat agar mereka bicara empat mata.

Sementara Dante dan Namjoon menepi. Soojae menjadi sasaran luapan emosi dan pelukan super gemas dari ibu mertua dan kakak iparnya, yang selama ini selalu bertukar kabar melalui telepon.

"Dante tidak mengemudi dengan ugal-ugalan 'kan?"

"Tidak, Tuan menyetir dengan tenang, kok."

"Benarkah?"

"Hum, pokoknya Tuan tidak akan membiarkan kami terluka."

"Aku senang kau baik-baik saja," kata Naree lembut.

"Yeonji tidak ikut?"

"Tidak, dia sedang sibuk mengurus kuliahnya."

"Pasti sangat menyenangkan bisa sekolah dan punya banyak teman."

Naree tersenyum sayang.

"Lebih baik punya sedikit teman tapi saling menyayangi sampai tua."

"Sama seperti aku menyayangi kak Naree dan Mama Chaeyon."

"Kau menyayangiku, hm?"

"Tentu saja." Soojae menatap ibu mertuanya dengan mata berbinar.

"Kalau kau menyayangiku, kapan kau akan segera memberiku cucu?"

"Cucu?" Soojae mencebik sesaat, kemudian menggeleng ragu-ragu.

Naree terkekeh geli.

"Ibu, jangan goda Soojae. Dia benar-benar polos. Kurasa kita harus mengajarinya."

"Hm, tapi benteng Dante itu tinggi sekali."

Naree mengusap pipi adik iparnya itu.

"Ya, Dante memang kaku dan super dingin seperti kayu di kutub Utara, tapi dia tetap saja pria dewasa dan Soojae gadis yang cantik."

"Hanya tinggal menunggu waktu saja."

Chaeyon menatap perut Soojae di balik blus yang dikenakan gadis itu, lega ketika mengetahui kalau Soojae tidak sedang mengandung calon cicitnya.

Saat Dante memberi kabar akan menceraikan Soojae karena gadis itu telah menipu keluarga mereka dengan berpura-pura hamil, ia tidak marah atas kebohongan Soojae dan justru kecewa akan keputusan sepihak Dante.