02 : Ladang

1.6K 333 231
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Positif, begitulah yang dikatakan dokter kepada mereka. Soojae duduk di kursi mobil dengan murung. Jaesuk duduk menyetir, puas. Sementara Haeso duduk di kursi belakang sama murung seperti putrinya. Klinik yang mereka datangi agak aneh dan kelihatan seperti tempat malpraktik, tetapi karena Jaesuk membawa mereka dan berkata kalau biaya pemeriksaan di sana lebih murah, maka mereka pun setuju. Sekarang, setelah mereka sampai di rumah, hanya Jaesuk yang keluar dari mobil tanpa terbebani oleh apa pun. Pria itu pasti senang karena mengetahui putrinya hamil, sebab dengan cara itulah Jaesuk akan mendapatkan uang.

Meskipun miskin, Jaesuk pria yang licik dan pintar. Dia akan melakukan segala macam cara untuk memeras orang, dan Soojae akan dijadikannya alasan untuk memeras keluarga Hwan yang kaya raya. Sepanjang perjalanan, beribu-ribu hektar tanah yang membentang dari ujung satu ke ujung lain adalah milik pengusaha kaya, Hwan Dante. Lahan pertanian miliknya ditanami berbagai jenis sayur dan sebagiannya lagi untuk ternak sapi. Haeso bekerja di ladang untuk memanen hasil tanam dan atau mencabut rumput-rumput pengganggu.
Karena Soojae sudah tidak lagi bersekolah, maka setiap hari gadis itu akan menyusulnya ke ladang sambil membawakan bekal.

Haseo pernah sekali dua kali bertemu dengan putra sang juragan ketika ia bekerja, persis seperti yang dikatakan Soojae. Hwan Gang Vin adalah pemuda yang tampan, tubuhnya tinggi dan dia pintar bersosialisasi. Beberapa kali mereka berpapasan dan Gavin selalu memamerkan senyum yang memikat setiap kali dia berjalan-jalan dengan mobil bagusnya. Haeso sendiri tidak tahu kalau putrinya berteman dengan Gavin dan benar-benar merasa gagal karena tidak menyadari maksud terselubung Gavin lebih awal. Andaikan ada tombol untuk kembali ke masa lalu, Haeso akan dengan senang hati mengurung putrinya di dalam rumah saja daripada harus terlibat kemalangan lain.

"Mama?"

Haeso tersentak dari lamunan. Ia melihat Soojae menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Ya, Sayang?"

"Apakah aku membuat Mama sedih?"

Ingin sekali Haeso menjelaskan semuanya kepada Soojae. Bahwa janin yang tumbuh di dalam rahimnya akan membuat hidup gadis itu terlibat masalah. Ingin sekali Haeso menjelaskan segala macam kemungkinan-kemungkinan menyakitkan. Contohnya; Gavin bisa saja tidak mau mengakui bayi itu dan menolak menikahi Soojae? Ya, dan jalan satu-satunya pasti akan dilakukan aborsi. Orang kaya biasanya akan bersikap apatis dan menyepelekan mereka yang berada di bawah.

Haeso tidak akan membiarkan bayi itu di aborsi. Ia memang miskin dan bodoh, tetapi ia bukan pembunuh, terlebih lagi itu terlalu keji di lakukan untuk gadis semuda Soojae. Oh Tuhan! Soojae masih terlalu belia untuk ini. Dia begitu polos dan tidak tahu apa-apa. Soojae tidak siap untuk memiliki anak. Bagaimana Haeso harus menjelaskannya?

My Flower Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang