26 : Merayu Manis

1.5K 386 377
                                    


"Selamat datang, Vero! Hari ini kita belajar apa?"

"Ilmu Biologi tentang kerajaan  tumbuhan."

"Aku suka tumbuhan."

"Itu akan lebih bagus lagi."

"Kita akan belajar soal tanaman obat? Bunga-bunga?"

"Berbagai macam."

Soojae tersenyum lebar, kemudian bersila di atas karpet beludru tempat nyaman yang sering mereka gunakan untuk belajar.

"Aku sudah siap untuk belajar dengan Vero seonsaengnim!"

"Aku selalu suka semangatmu."

Dari kelihatannya, Vero belum mau menyerah untuk tetap berteman. Setelah mengetahui kenyataan bahwa Soojae adalah istri sang tuan, Vero sama sekali tidak memikirkan apa pun selain rasa sayangnya yang semakin dalam setiap hari. Senyumnya masih lebar, ia masih sering berbagi pesan dengan gadis itu dan masih sesekali bertemu di luar jam pelajaran setiap punya kesempatan.

Hari ini Vero senang Soojae sama bersemangat seperti hari biasa. Pelajaran yang diberikannya dengan ringan diselingi obrolan itu telah berlangsung selama beberapa jam dan akhirnya selesai.

Vero pada awalnya terkejut mendapati Soojae sudah menikah. Sebab, ya itu kesalahannya sendiri karena tidak bertanya pada ibunya sebelum menerima tawaran untuk bekerja sebagai guru les pengganti sementara. Juga ibunya terlalu sakit untuk bicara karena tenggorokannya tengah mengalami radang beberapa hari terakhir.

Ketika pertama kali melihat Soojae dan Dante, Vero mengira mereka adalah sepasang ayah dan anak.

Namun, kenyataan tersebut sama sekali tidak membuat Vero ragu untuk tetap menyayangi Soojae, tetapi memutuskan untuk tidak terlalu masuk terlalu dalam pada hubungan asmara.

Vero mungkin jatuh cinta, tapi dia bukan orang jahat yang akan memaksa takdir untuk menyatukannya dengan gadis yang sudah bersuami.

"Nak Vero, Dante bilang dia ingin bertemu denganmu. Kau disuruh menghadapnya setelah selesai mengajar."

"Ya, saya akan segera menemuinya."

Pemuda itu berdiri sambil merapikan penampilan. Soojae mengalihkan mata dari buku pelajarannya.

"Vero mau ditemani?"

"Tidak, tunggulah di sini."

Sementara Soojae kembali membuka halaman buku bacaan barunya, Vero meneguhkan diri untuk melangkah menemui Dante yang berada di ruang kerjanya.

Vero belum lagi mengetuk pintu, tapi Dante sudah mempersilakannya untuk masuk dengan suara berat yang tegas.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

"Tentu saja, Tuan."

"Duduklah."

Dante mengangguk ke arah sofa nyaman yang tersedia di sana, kemudian meletakkan buku yang sejak tadi berada dalam pangkuan ke atas meja.

"Aku ingin bertanya soal kemajuan Soojae beberapa hari ini."

"Oh ...." Vero tersenyum lega.

"Sangat bagus."

"Sampai sejauh mana?"

"Saya hanya meneruskan metode pembelajaran yang dilakukan ibu saya sebelumnya. Dalam beberapa hari saja Soojae sudah mampu menghapal banyak kosakata baru, kemampuan membacanya terus meningkat setiap hari. Begitu pun kemajuannya dalam berhitung."

"Apakah dia sudah bisa mencerna pelajaran yang lebih berat?"

"Saya mencoba pelan-pelan. Soojae agak kesulitan mencerna istilah-istilah sulit yang menggunakan bahasa asing."

My Flower Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang