23 : Kutu

1.3K 341 171
                                    


"Aku mengatakannya."

"Oh, ya!?"

"Seperti di film itu. Kubilang, tuan adalah milikku. Tidak ada yang boleh mencium Tuan selain aku."

"Bagaimana reaksinya?"

"Tuan diam saja."

"Dia menginginkanmu! Itu bagus. Kau sudah bersikap lebih dewasa."

"Tapi tuan sepertinya tidak suka."

"Hanya menunggu waktu saja," sahut Yeonji di seberang sana. Kedengaran bersemangat dan gemas.

"Kau sudah menonton film yang baru kukirim itu?"

"Belum."

"Tontonlah, jangan lupa matikan lampu, ya!"

"Tidak ada hantu 'kan?"

"Tentu saja tidak! Itu film orang dewasa yang asik."

"Apa namanya?"

"Titanic."

"Oh ..."

"Idemu bagus sekali minta duduk dipangkuan paman Dante."

"Sebenarnya aku hanya ingin disayang."

Jaesuk sering melakukan kekerasan pada Soojae, membuat gadis itu merasa kurang kasih sayang dari sosok ayah.

Perbedaan umur antara Soojae dengan sang suami justru membuat Soojae menjadi lebih manja, sensitif dan sangat ingin disayang. Di mata Soojae, Dante sudah seperti sosok ayah.

Maka dari itu Soojae tidak pernah memikirkan setiap perlakuan dan ucapan pedas Dante kepadanya. Soojae menganggap Dante sebagai penyelamatnya dan tahu-tahu sudah percaya sepenuhnya sampai-sampai Soojae tidak akan ragu menyerahkan diri kepada pria itu.

Hal demikian terbukti saat Dante menyentuhnya beberapa waktu lalu dan hanya pasrah tanpa perlawanan.

Jika Dante menginginkan Soojae untuk melepas jantungnya, Soojae akan lakukan. Apa pun itu akan Soojae lakukan, tetapi Soojae tidak akan bisa pergi dari sisi suaminya. Semenjak ibunya meninggal, Dante adalah pusat hidup Soojae.

Meskipun Dante pria yang dingin dan selalu dengan terang-terangan menolak kehadiran Soojae, segala rasa sedih luntur setiap kali gadis itu ingat malam di mana Dante memeluknya untuk pertama kali.

Dante adalah perpaduan antara sosok ayah dan ibu, juga sahabat. Meskipun sikapnya lebih mencerminkan dingin hubungan kakak tiri.

"Aku sayang dengan tuan, aku dan tuan sama-sama orang yang kesepian."

Di dengarnya Yeonji berkata lembut, "Kalian saling melengkapi."

"Aku mendengar Tuan membahas soal kewajiban-kewajiban istri. Memangnya ada kewajiban yang harus kulakukan selain patuh dan mengurus rumah?"

"Ada, tapi sebelum itu terjadi. Kau harus sudah siap. Untuk itulah aku di sini. Aku akan mengajarimu pelan-pelan."

"Aku akan memulai pelajaran pertamaku besok pagi."

Soojae terdengar bersemangat.

"Aku sudah hapal seluruh huruf hangulnya."

"Aku bangga padamu, Soojae."

"Aku akan segera lulus dan menjadi satu-satunya wanita di sisi tuan Dante."

Terdengar Yeonji terkekeh.

"Kenapa kau sangat ingin melakukan semua itu?"

"Mengapa kau masih bertanya? Sudah kukatakan bukan? Aku sayang pada tuan. Dia selalu kelihatan sedih." Soojae menunduk menatap kaktus mungil yang telah susah payah dirawatnya. Kemudian berkata pelan, "Aku ingin membuat tuan tersenyum."

My Flower Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang