Hari-hari mendapat periode bulanan memang menyebalkan, salah satu hal paling menyakitkan yang harus menimpa Soojae selain daripada hukuman dari sang ayah.Sepanjang malam Soojae gelisah karena serangan yang sudah diduga akan datang, pagi-paginya nyeri di perut tak dapat tertahankan sampai-sampai Soojae tidak mampu bangkit dari tempat tidur.
Ketidakhadirannya Soojae di dapur memanggil Chaeyon ke kamar untuk memeriksa, kemudian menjadi panik saat menemukan Soojae terbaring dengan wajah sepucat kapur karena menahan sakit yang tak terperi.Wanita itu kemudian datang membawa sarapan sambil memberikan obat penahan nyeri, tetapi obat itu hanya bertahan sebentar sebelum kembali menyerang Soojae.
Meskipun begitu, Soojae berusaha untuk tampil ceria ketika menyambut kedatangan Namjoon dan Yeonji. Sakit yang dirasa seketika menghilang begitu Soojae melihat Yeonji datang, memberinya pelukan sayang.
"Bagaimana? Kau berhasil?" Yeonji mengangkat alis dengan penuh arti.
"Belum."
"Wah! Memang paman Dante itu agak sulit, ya?"
"Kemarin kami pergi kencan."
Senyum Yeonji mengembang.
"Bagus! Lalu, bagaimana?"
"Aku memberinya ciuman kecil."
"Oh, lalu?"
"Lalu?" Soojae nampak polos.
Yeonji memutar bola mata.
"Tidak terjadi apa-apa?"
"Tidak."
"Dasar paman Dante. Harusnya dia menidurimu, ya 'kan?"
Soojae bergerak-gerak gelisah.
"Tuan Dante sibuk, sepertinya dia marah karena aku mengotori kursi mobilnya."
Yeonji tertawa.
"Kemarahannya itu seperti bom, bakal sulit dikendalikan, tapi itu bagus sekali untuk perkembangan hubungan kalian. Dekati saja dia, bom pria dewasa akan meledak dalam bentuk gairah, dan kau ada di sana sebagai gadis muda yang menggoda."
Senyum Yeonji penuh arti, nakal dan licik. Soojae memaksa senyum di bibir meskipun perutnya melilit.
"Wajahmu pucat sekali. Kau sakit?"
"Aku sedang datang bulan."
"Sebaiknya kau istirahat."
Soojae merengut. "Aku ingin main keluar bersamamu."
"Kita nonton film saja, ayahku dan paman Dante sedang di rumah sakit untuk mengurus Gavin."
"Gavin sudah bangun?"
"Belum."
"Oh ... padahal kupikir Gavin sudah bangun." Yeonji menggiring Soojae ke kamar gadis itu. Memerintahkan Soojae untuk duduk di sofa sebelum menghidupkan televisi dan menutup kerai jendela.
"Besok aku dan nenek sudah harus pulang ke Seoul lagi, ayahku ada perjalanan keluar negeri."
"Kau hanya menginap malam ini saja?"
"Ya."
"Tidak mau tinggal lebih lama?"
"Aku ingin tinggal, tapi aku punya tugas yang belum selesai. Mama juga sendirian di rumah. 2 minggu lagi aku kembali ke sini untuk berlibur sepuasnya."
"Janji?"
"Janji."
Yeonji menyeringai lebar, kemudian duduk di sebelah Soojae sementara film mulai diputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flower Girl
FanfictionKang Soojae terjebak rayuan manis Hwan Gang Vin. Ketika dikabarkan kalau Soojae hamil dan keluarga gadis itu meminta pertanggungjawaban, Gavin justru mengalami kecelakaan. Karena tak ingin nama keluarganya tercemar. Hwan Dante bersedia untuk bertang...