"Kau yakin tidak merasa lapar?""Tidak."
"Bagaimana kalau nanti kubawakan kau makanan kecil dan susu hangat?"
"Terima kasih Bibi Veda."
"Ya, Sayang. Buatlah dirimu senyaman mungkin, aku harus menyelesaikan pekerjaan di dapur."
Soojae hanya terdiam pasrah ketika bibi Veda keluar meninggalkannya. Baru beberapa jam menjadi istri dari Hwan Dante, Soojae sudah merasa gelisah dan tertekan. Bukan saja karena ia harus bertemu orang-orang baru, tetapi Soojae merasa asing di sana.
Setelah pemberkatan di Gereja terdekat yang hanya dihadiri keluarga inti. Soojae dibawa pergi ke rumah besar Hwan Dante setelah resmi menikah. Mulai malam ini, rumah itu akan menjadi rumahnya. Soojae tidak menyangka semua akan terjadi dengan begitu cepat. Semua yang terjadi bagaikan mimpi, terasa tidak nyata. Ia benar-benar tak diberi kesempatan untuk bertanya atau pun menolak.
"Antarkan dia ke kamar, ada yang harus kubicarakan dengan orang tuaku."
Soojae mendengar Dante bicara pada bibi Veda ketika ia dibawa masuk untuk pertama kali sebagai gadis kecil bersuami. Pria itu bahkan tak mau menatap dan menyebut namanya. Soojae benar-benar merasa asing. Jadi, Soojae pasrah saja begitu bibi Veda mengantarnya ke kamar.
"Tok! Tok! Boleh aku masuk?"
Soojae tersadar dari lamunan, disekanya air mata dari pipi dan dihampirinya pintu.
"Hai!"
"H-hai!"
"Boleh aku masuk?"
"Ya, Kakak."
Hwan Naree tersenyum lebar ketika berjalan masuk ke dalam kamar pasangan pengantin baru itu. Ia dengan lembut mengapit tangan Soojae dan membawanya duduk bersama di sofa.
"Aku ingin memeriksa keadaanmu. Dante bilang kau sakit."
"Aku ... aku tidak sakit."
"Oh, ya? tapi Dante ...."
Soojae menatap kakak iparnya dengan tatapan polos. Menyadari sesuatu, Naree menghela napas. Tega sekali Dante memisahkan istrinya sementara keluarga besar menikmati makan malam di bawah. Dante sepertinya sengaja melakukan hal itu.
"Kau sudah makan?"
"Aku tidak lapar, Kakak."
Ketika Dante mengabarkan kalau dia akan menikah, seluruh keluarga merasa sangat terkejut. Apalagi kabar itu datang di saat-saat keadaan Gavin tidak memungkinkan, tetapi ketika Dante mengatakan kalau dia menikahi Soojae karena sesuatu, mereka semua menjadi cemas akan nasib gadis itu.
Akan seperti apa Dante memperlakukan Soojae nanti? Naree tidak yakin. Apalagi mengingat Dante masih belum keluar dari kenangannya bersama Haneul. Akan seperti apa Soojae nanti? Tetapi ketika ibu mertua mengatakan kalau Soojae akan baik-baik saja, Naree berusaha mempercayai.
Dante mungkin pria yang dingin tak berperasaan, tetapi dia bukan orang kasar yang main tangan. Entah mengapa, sejak pertama kali melihat Soojae.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flower Girl
FanfictionKang Soojae terjebak rayuan manis Hwan Gang Vin. Ketika dikabarkan kalau Soojae hamil dan keluarga gadis itu meminta pertanggungjawaban, Gavin justru mengalami kecelakaan. Karena tak ingin nama keluarganya tercemar. Hwan Dante bersedia untuk bertang...