40. Preeklamsia

1.1K 159 74
                                    

Lalisa, wanita yang baru saja menemukan kebahagian namun kembali sirna— wanita hamil itu kini tengah terbaring tak sadarkan diri di ruang rawat inap setelah menjalani proses penanganan hampir dua jam lamanya.


"Dimana suaminya?" Tanya dokter cantik, sayang Lisa, dengan name tag bertulis dr Jihyo. "Ada yang ingin ku bicarakan dengan suaminya. Hello?"

Tak ada yang merespon, membuat jihyo bingung sendiri. Kenapa dua orang yang hampir terlihat seperti seumuran orang tua nya itu hanya diam saja.

"Maaf, boleh aku bertemu dengan suami Lisa?"


"Tuan sehun sampai saat ini belum bisa di hubungi" kata paman jong menjawab dengan raut frustasi yang terus mengecek ponselnya "untuk saat ini, hanya kami berdua yang menjadi walinya"



Dengan takut takut, bibi jieun menghampiri dokter cantik itu untuk mengatakan "kami tidak memiliki banyak uang, kami tidak bisa melunasi biaya—



—Eoh, tenang saja buk. Aku tidak ingin membahas rincian biaya, kebetulan Lisa ini kerabatku saat kami berkuliah. Untuk biaya tidak perlu di fikirkan" ucap jihyo dengan lembut memberi pengertian pada bibi jieun yang telihat bersyukur akan hal tersebut.



"Tapi boleh aku bertemu dengan pihak keluarganya?"



"Maaf, kami baru mengenal Nonna Lisa kemarin, dia istri majikan kami. Tuan sehun sedang memiliki urusan di seoul yang mendadak"




Sungguh dengan berat hati bibi jieun mengatakan itu, melihat setelah pertengkaran yang terjadi tadi malam sudah di pastikan jika masalahnya sangat runyam.



Bibi jieun jadi merasa kasian pada Lisa.



"Humm, baik. Kalau begitu, Lisa sudah kamu tangani. Sekarang keadaannya sudah cukup membaik" kata jihyo memberi penjelasan mengenai kondisi Lisa "ini sudah larut malam, paman dan bibi lebih baik beristirahat kembali di rumah"



"Aku yang akan menjaga Lisa" melihat raut wajah paman jong yang sedikit tak percaya akan diriny membuat jihyo tertawa, ia mengeluarkan ponselnya dan mencari sesuatu untuk di tunjukan "ini foto kami saat masih berkuliah. Kami berteman sangat baik sampai saat ini"


Paman jong melihat dengan seksama, begitu juga dengan bibi jieun, nih yi menujuk dirinya dan Lisa untuk sebagai bukti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Paman jong melihat dengan seksama, begitu juga dengan bibi jieun, nih yi menujuk dirinya dan Lisa untuk sebagai bukti



"Eoh astaga. Kalian tidak berubah sejak kuliah sampai saat ini" puji bibi jieun dengan penuh kagum "sangat cantik dan malah semakin cantik"

Nih to terkekeh bangga dengan pujian yang di berikan bibi jieun. Pada akhirnya paman jong mempercayai Lisa pada jihyo


"Kalau begitu kami izin kembali dulu ya" kata pakan jong "besok pagi sekali kami akan datang kembali"



covenant in marriage [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang