34.

1.1K 137 43
                                    

"IOCA Lisa... kondisinya buruk, kita selesai"

Plakkkk!


Lisa menampar pipi chanyeol.

"Kau belum usaha oppa. Jika tidak ingin menangani suamiku, lebih baik kau keluar dari sini" ucap Lisa dengan bergetar, wajahnya udah merah dan bengap karena menangis



"Kau gila?!" Protes chanyeol. "Aku memang kesal pada suamimu, bukan berarti aku tidak punya rasa iba"




"Sudah. sudah" ucap yeri melerai, dirinya menarik chanyeol sedikit mundur dari Lisa. "Tidak baik seperti ini, lebih baik kabari keluarga"




"22:48 waktu seoul-



Ucap haechan terpotong kala Lisa menoleh pada nya dengan raut wajah yang menyeramkan.




Tanpa aba aba apapun, Lisa pergi ke arah rak rak obat yang ada di ruangan itu, mencari dengan teliti apa yang ia butuhkan.



"Kau mau melalukan apa, Lisa?!"



Lisa tak menggubris ucapan chanyeol, Lisa terus mencari obat yang ia inginkan, hingga akhirnya ia menemukan apa yang di inginkan



"Tidak Lisa. Itu terlalu bahaya untuk sehun!" Cegah chanyeol berusaha meraih botol obat dengan suntikan yang ada di tangan Lisa. "Lisa!?"



Brukkkk.



Lisa mendorong kuat chanyeol, berusaha menyingkirkan chanyeol yang menutupi jalannya




Tskkkkk.





Para perawat tak berani mencegah Lisa, mereka hanya menyaksikan tindakan tindakan Lisa yang berusaha untuk mengembalikan respon dari sang suami.






Suntikan berisi Epinephrine sudah masuk pada tubuh sehun. Langkah selanjutnya, Lisa kembali menyalakan alat kejut jantung dengan tegangan yang cukup tinggi





"250 joule!" Teriak Lisa mengangkat alat yang sudah menyambung pada listri untuk siap di tempelkan pada dada telanjang suaminya. "Clear!"



Sehun terhentak kuat. Tubuhnya gemetar hebat, sepertinya obat nya mulai bereaksi




"Clear!"




Teriak Lisa sambil menangis, ini pertama kalinya ia menangani orang yang ia cintai di ambang kepergian.







"Sudah cukup, Lisa!" Chanyeol meraih tangan Lisa yang sudah bersiap ingin kembali memberi kejut listrik pada sehun. "Jangan gegabah" ucap chanyeol melemah kala Lisa menangis histeris




Ia mengalah, akhirnya lisa taruh kembali alat kejut jantung pada tempatnya karena melihat tubuh sehun yang merespon buruk.




"jangan tinggalin aku sehun.." ucap
meraung menangis pilu, tubuhnya lemas, tangannya gemetar kala ingin meraih tangan sang suami yang sedang kejang. "Jangan tinggalkan kami berdua, sehun"



Lisa menaruh tangan besar sehun pada perut ratanya, rambut Lisa sudah berantakan. Kini Lisa berdiri pun di bantu chanyeol yang menopang



Lisa mendekatkan wajahnya pada sehun, "Ayo sehun, kembali.. kau harus melihatnya lahir" ucap nya dengan lirih menatap sayu sang suami yang masih terpejam.



Kejang sehun mulai reda dan beralun pelan.




Chanyeol disini merasakan hancurnya Lisa, ini pertama kalinya melihat Lisa yang terlihat begitu rapuh. Dirinya di buat bingung dengan ucapan ucapan Lisa yang mengatakan kami berdua dan lahir, apa yang Lisa maksud fikirnya




covenant in marriage [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang