21. Everland

1.1K 132 6
                                    

kini sudah jam pulang untuk Lisa, seperti perjanjian, sehun mengantar dan menjemput nya selama seminggu ini. sejak pagi tadi wajah Lisa tampak berseri, senyuman mengembang tak luntur dari wajah nya

ah, ini sangat indah baginya. di antar sang suami bekerja, di jemput, sarapan bersama, tidur di ruangan bersama. apa ini yang di rasakan pengantin baru pada umumnya. fikir lisa

"eonni, kau tampak ceria sekali" goda Yeri bergurau saat merapihkan barang mereka, karena shif kerja mereka sudah habis

Lisa memberikan senyuman malu pada yeri, "kau sangat tau diriku, yeri"

"Apapun itu, aku turut ikut berbahagia eonni" ucap Yeri lagi, membungkuk hormat, "aku duluan, eonni" lalu meninggalkan lisa sendiri di ruangan

"hati -hati yaaa" kata lisa

"nee eonni" teriak yeri setelah menutup pintu

ponsel lisa berdering, lisa mengambil nya dari shoulder bag yang biasa ia pakai, "aku sudah di lobby" ucap sang suami tercinta pada panggilan

"Eoh?. baik, aku segera kesana"

lisa menutup ruangan dengan buru buru, takut sang suami menunggu lama, di meja resepsionis sudah ada seulgi yang akan melanjutkan shif setelah lisa

"hei lalisa, sudah lama aku tak melihat wajahmu seperti itu!" teriak seulgi melihat lisa memberikan wajah jahil saat melewati dirinya

lisa berlari kecil, sungguh dirinya sudah tidak sabar bertemu dengan sang suami

"hei?" sapa lisa di belakang lelaki bertubuh tinggi nan kekar itu

sang lelaki itu, suaminya. yaa oh sehun

"oh kau, sudah selesai?" ucap sehun menoleh pada lisa di belakang nya, lisa masih mengenakan jas putih dokternya

Saking senangnya menghampiri sehun, Lisa lupa melepaskan jas putih kebanggaan para mahasiswa kedokteran.

"sudah, maaf ya kau menunggu lama"

sehun menggeleng, dan tersenyum tanpa di sadari nya. mengapa rasanya sangat gugup, seperti anak sma yang sedang pendekatan

"tidak, ma- mari kita pulang. kau pasti capek" ajak sehun menarik lengan lisa

mereka berjalan bersama sampai di mana sehun memarkir mobilnya , lisa tak henti-henti untuk selalu tersenyum. saat sampai di depan pintu mobil mereka terhenti, lisa memperhatikan tangannya yang masih di genggam sehun

"ah maaf, a- aku tidak bermaksud" ucap sehun segera melepas genggaman tangan lisa

*ceklekk, pintu mobil terbuka

"hmm, silahkan masuk" ucap sehun malu

tanpa basa basi lisa segera masuk, hati nya seperti taman bunga kali ini. oh astaga kenapa sehun bersikap manis terus akhir-akhir ini, Lisa takut jika ini akan berdampak buruk di esok hari atau kapanpun.

saat sehun masuk kedalam mobil "kau tak perlu melakukan hal manis hunnie. kau hanya akan membuatku semakin terbawa perasaan"

Deg,

tamparan halus dari lisa, sungguh lisa benar. seharusnya sehun tak perlu melakukan hal manis pada lisa jika nantinya hanya akan meninggalkan

covenant in marriage [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang