38. dia kembali

854 125 20
                                    

dua minggu berlalu,

Lisa tidak pernah sedikitpun pergi meninggalkan sehun sendiri, ke manapun ia pergi sehun selalu bersamanya. Hari ke 14 dimana sehun pulang dari rumah sakit untuk rutin terapi pada kesembuhan kakinya, peran Lisa sangat penting dalam hal ini.

Minyoung serta Yoona pun sudah sepakat untuk tidak lagi mengurusi rumah tangga sang anak. Yang Lisa bilang memang benar, mereka butuh ruang untuk lebih saling mengenal satu sama lain dan ini salah satunya, bukannya tidak ingin membantu tapi para orang tua sudah yakin Lisa bisa menghandel semua


Kecelakaan kala itu, bisa di bilang ada anugrah untuk sehun dan Lisa. Karena kejadian itu sehun mulai terketuk hatinya, begitu juga dengan Lisa yang semakin bersemangat untuk mendapatkan tahta pada hati sehun.


"kau bisa sehun, percaya padaku—


Ucap Lisa, setelah mengucapkan kata itu pergi ke lari kecil ke arah berlawanan dari sehun. Sebelumnya ia menuntun sehun untuk berdiri dari kursi roda


"Ayo sehun"


"Kau pasti bisa!"


Teriak gembira sang istri di sebrang sana.

kakinya sudah tidak terlalu kaku seperti sebelum sebelumnya namun untuk di gerakkan memang masih terasa lemas.

Layaknya anak bayi yang sedang belajar jalan, sehun mengangkat satu kakinya untuk melangkah lebih maju. Sedangkan Lisa sudah merentangkan tangannya dengan senyuman hangat penuh gembira yang sangat khas di sebrang sana


"Iya. Suamiku hebat!" Ucap Lisa penuh haru karena sehun melangkah dengan cukup banyak kali ini. "Sedikit lagi. Sedikit lagi sampai aku"


Katanya dengan histeris.


Brukk.


Tak jauh dari tubuh Lisa, sehun terhuyung jatuh ke rumput pada taman komplek apartemen mereka. Lisa dengan sigap itu pun langsung menghampiri dan mengelus lembut lutut sang suami yang terbentur



"Tidak apa. Kau sudah sangat hebat, jangan kecewa" kata Lisa sesekali meniup lembut lutut sehun. Sehun sering kali seperti ini jika sedang berlatih jalan, ia selalu merasa tidak bisa lagi melakukan dengan baik "hari ini sudah cukup ya, ayo kira kembali ke atas"



Lisa berjalan ke arah kursi roda dimana sehun awal berdiri, kini sehun sudah bisa memindahkan tubuhnya sendiri tanpa bantuan orang lebih.


Menatap dalam punggung sang istri yang, membuatnya lirih, mengingat hanya Lisa ya ga ada di sisi nya saat ini sehun benar benar merasa berhutang budi pada Lisa

Hembusan angin kencang yang membuat rambut panjang, serta senyum manis itu, nampak begitu indah.



Rasanya melihat Lisa selalu terlihat ceria di depannya sudah cukup membuat dirinya tak terasa jenuh akan kehidupannya, Sehun selalu nyaman di apartemen sekarang.


Seketika raut wajah sehun berubah kala melihat Lisa yang  berjalan pelan menghampirinya dengan mendorong kursi roda itu tiba tiba saja— Lisa merasa pusing.

Lisa melihat suaminya ada dua, padangannya mulai tak karuan Lisa menggelengkan pelan kepalanya mencoba mengusir rasa itu.

Sebelah tangannya memegang kepala yang terasa berdenyut, pendengarannya juga mulai terasa bising— terdengar suara sehun yang memanggilnya, ia takut sehun kenapa kenapa maka dari itu ia mencoba menetralkan keadaan tubuhnya namun nihil.



covenant in marriage [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang