33. Sehun!

1.2K 158 25
                                    

Jenuh, itu yang Lisa rasakan saat ini, duduk bersandar di sofa dengan kaki yang memanjang, membaca majalah minggu ini mengenai ibu dan anak yang ia pesan dua hari lalu.

Membulak balik halaman yang itu lagi dan lagi, sebenarnya sudah hampir semua lisa baca, tapi dirinya tidak ada lagi kegiaatan jadi dirinya kembali membaca bagian yang sebelumnya ia baca

Lisa merindukan suaminya yang 45 menit lalu pergi keluar menemui orang yang membuat dirinya berjarak dengan sang suami.

"Heuh!" Hembus nafas Lisa kesal sendiri, menghempas majalah itu ke atas meja. "Aku bete banget" ucap nya merengek


"Humm. Makan ramyeon kayanya enak"

Ucap nya lalu beranjak ke dapur untuk memasak ramyeon, Lisa merasa sedikit bergidik jika malam hari di apartemen sebesar ini sendirian.

Dengan ide yang cemerlang, Lisa menyalakan musik yang cukup keras untuk memecahkan keheningan suasana di sana, dengan gembira Lisa memasak ramyeon

Membuka bungkus dengan berbagai gaya, mengikut alunan lagu Lisa bernyanyi layaknya artis papan atas yang sedang konser di dapur.


Tiba tiba saja, bel berbunyi, membuat Lisa menyerit bingung. Siapa yang datang fikirnya, dengan alis yang mengerut lisa berfikir apa itu sehun, tapi kenapa sehun memencet bel panggilan

Mungkin sehun sedang kesulitan, atau mabuk, fikir Lisa. Dirinya segera berlari ke arah pintu untuk membuka menyambut kedatangan pintu sang suami yang ia rindukan satu jam yang lalu


Lisa membuka kenop pintu melihat sosok pria perawakan tinggi membelakangi pintu membuat nya senyum sumringah "Kenapa menekan bel, sehun?" Tanya lisa bingung, dirinya ingin meraih lengan sang suami namun teringat -

Jika kompor belum ia matikan, dan dirinya masih merebus mie bersama telur. Sudah pasti akan membeludak tumpah




"Ah, aku lupa mematikan kompor!" Ucapnya menepuk jidat lalu berlari kembali kedalam, sebelum itu lisa terhenti dan menoleh ke belakang. "Cepat masuk sehun, jangan lupa tutup pintunya" titah lisa pada lelaki perawakan tinggi itu yang ia fikir sang suami





-yang keadaan sebenernya, sehun masih di apartemen sejeong.







Brukk.







Pintu apartemen di tutup kencang, lelaki itu masuk dengan aura misterius melangkahkan kaki nya semakin dalam ke unit apartemen sehun dan lisa


Musik masih mengalun kencang disana, lisa juga masih mengikuti alunan musik untuk bernyanyi. Dengan sedikit gerakan kekanan kekiri lisa mengaduk semangkuk ramyeon dengan asap yang mengebul tanpa menyadari bahaya ada di dekatnya.



Menghirup dalam aroma wangi yang di hasilkan oleh ramyeon, lisa membawa mangkuk itu untuk di hidangkan bersama sang suami, mengingat ini juga ramyeon kesukaan sehun.

Dengan mengangkat kecil mangkuk ramyeon yang panas itu lisa melangkah mundur dan berbalik ke arah lelaki yang ia fikir sehun


Matanya terpejam menghirup aroma ramyeon.




"Hummm.. ini lezat sekali sehun, apa kau ma-




Matanya terbuka bulat sempurna, betapa terkejut nya lisa, ia langsung terhenti dengan ucapannya. Tangan lisa lemas mendapati sosok pria tinggi di hadapannya ini dengan wajah yang menyeramkan,  lelaki itu bukan suaminya.


Pyarrrrrr!


"Akh..."



covenant in marriage [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang