26. Sehun sakit

1.1K 124 22
                                    

Seperti yang sehun janjikan, sore ini mereka berjalan jalan mengelilingi kota seoul. Ini benar benar jalan jalan, Lisa meminta pada sehun untuk tidak menggunakan kendaraan

"Kenapa sih tidak naik mobil saja?" Tanya sehun protes, karena cuacanya malam ini tiba tiba saja di guyur hujan gerimis

"Itu terlalu biasa" kata Lisa mendongak menatap sehun yang sedang memegang payung untuk mereka berdua. "Aku mau yang tidak biasa, tau!"

 "Aku mau yang tidak biasa, tau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau makan?"

Lisa menggelengkan kepalanya, namun sejenak berfikir "aku mau eskrim" Kata Lisa

"Tapi ini sedang hujan, makan eskrim bukan waktu yang pas"

Lisa mengempoutkan bibirnya. "Ya sudah, aku mau ceker pedas" kata Lisa. "Pokoknya kali ini kau tidak boleh melarang"

"Ya sudah, ayo kita cari ceker pedas"

Mereka jalan beriringan, rintik rintik gerimis dengan lampu lampu di pinggir jalan membuat suasana begitu indah. Tak sedikit pasangan yang saling memeluk di bawah satu payung bersama

Lisa sudah mendapatkan cekernya, dirinya hanya membeli satu cup ceker, karena sehun tidak mau. "Kau yakin tidak ingin coba?" Kata Lisa sambil mengunyah ceker

"Lalu nanti siapa yang pegang payung, jika aku makan ceker itu juga?" Tanya sehun, mereka masih berdiri di depan tukang ceker yang ada di pinggir jalan

Lisa berjinjit dan mengangkat satu ceker ke arah mulut sehun. "Aaaaaa.." sehun membuka mulutnya untuk memakan ceker yang Lisa berikan

"Pedas" kata sehun di sela kunyahannya

"Namanya juga ceker pedas, sehun"

Setelah ceker tak bertulang di cup Lisa habis, mereka memilih untuk kembali ke rumah sakit, suasananya begitu romantis karena di setiap toko toko pinggir jalan trotoar yang mereka lewati menyalakan lagu balad.

"Sehun" Lisa menarik lengan sehun yang memegang payung. "Tunggu sebentar"

"Kenapa?"

Lisa memberi arahan jari telunjuknya pada bibir, bertujuan untuk sehun diam. "Kau dengar?" Tanya Lisa, dan sehun memfokuskan pendengarnya

"Tangisan anak kecil?"

Benar, Lisa mengangguk lalu menyelipkan rambutnya pada kuping karena ingin mendengar dengan baik. "Suaranya ada di sela sela itu"

Mereka berdua jalan dengan mengendap ngendap dengan perlahan, seketika jiwa seorang jaksa sehun memuncak

"Aahhh"

Lisa membulatkan matanya, dirinya terkejut dengan suara desah berat yang ada di sela sela bangunan.

Fikiran Lisa sudah buruk, dirinya segera beranjak ingin menghampiri sumber suara namun tangan nya di tahan kuat sehun dengan gelengan wajah.

covenant in marriage [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang