Chapter 10

14 3 0
                                    


Di kediaman Aghriche...

"Nona...anda sungguh luar biasa!". Seru para pelayan yang mendandaninya sejak tadi.

"Tidak usah berlebihan, lagi pula aku seperti ini hanya untuk menyambut sahabatku". Balas keira lalu meminta pelayan mengambil kotak perhiasan yang di berikan lucas.

Tidak terlalu mewah akan tetapi jika orang itu pintar maka ia bisa mengetahui bahwa batu ruby ini memiliki sihir pelindung yang cukup kuat.

" kalian boleh pergi ".

Setelah sepi Keira memakai kalung itu dan beberapa aksesoris lainnya.

"Padahal aku lebih suka anting daripada kalung". Gerutu keira lalu segera keluar dari kamarnya.

"Ibu!!". Keira terkejut melihat medeia sang ibu sudah menunggunya di depan pintu lalu memakaikan jepit rambut yang cukup imut di kepalanya.

Ternyata dion meskipun memilki kepribadian yang seperti itu, tetapi ia juga sangat hati hati memilihkan aksesoris untuk keira.

"Sekarang ayo...".

"Tunggu ibu!". Cegah keira sambil menahan tangan medeia.

" kenapa?".

"Tolong izinkan aku untuk tidak berdansa dengan ardent ataupun putra mahkota". Pintanya kali ini.

Karena selama ini dua orang itulah yabg selalu menjadi teman dansanya, jika ada orang lain yang berani seperti itu maka mereka semua akan habis di tangan dion saat itu juga seperti di pesta waktu itu.

"Bagaimana jika kita bicarakan bersama ayah?". Tawar medeia.

Setelah itu mereka keluar dan ternyata dion dan benjamin sudah menunggu di dekat kereta, medeia segera menghampiri dion lalu masuk kedalam dengan bantuannya.
Lain dengan keira yang menghampiri benjamin dan memasang muka kesal.

"Kenapa kak benjamin tidak menggunakan pakaian formal?bukankah kakak berjanji akan menemaniku?". Tanya keira dengan suara tegasnya.

Sementara benjamin memberikan tatapan benci pada ayahnya karena memberikan tugas yang seharusnya di berikan pada lucas!
Karena liciknya otak udang itu ia langsung kembali ke kerajaan obelia dengan dalih bahwa sang raja memanggil.

Jika semua ini selesai, aku akan mengabiskan waktuku dengan keira.
Cuman benjamin dalam hati.

"Maaf...". Ia sedikit menunduk lalu membisikkan sesuatu yang membuat keira kembali tenang..

" jika kakak bohong maka akan ada balasannya.".

Cup..

"Aku berangkat".

Takut tertangkap oleh benjamin keira segera masuk ke kereta lalu mereka pun berangkat menuju istana kekaisaran.

Di perjalanan keira melihat pemandangan sambil memikirkan rencananya hari ini.

"Keira". Panggil dion

"Ya ayah?''.

"Kenapa kau ingin berdansa dengan orang lain?".

" ah...".

"Apa kau bertengkar dengan ardent?". Tanya medeia

Seingat mereka Keira dan Ardent selalu akur, karena ardent cucu pertama mereka dari leilin bukanlah orang yang selalu mencari masalah.

"Aku hanya tidak ingin menjadi pembicaraan orang orang lagi karena menari dengan erez, kali ini aku memilih orang yang akan memberikanku keuntungan di masa depan". Jawab keira lalu tersenyum.

"Lalu siapa yang akan menjadi pasangan mu?".

"Lihat saja nanti, dan jangan terlalu khawatir... Aku tidak akan seperti kak leilin yang langsung jatuh cinta pada pertama lalu menikah dengan orang itu". Sindir keira.. "Dan bukan di usia yang muda juga". Lanjut keira mengingat kakaknya menikah sehari setelah upacara kedewasaannya.

When Your Smile Becomes My Ambitions.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang