Chapter 17

12 3 0
                                    


Tak terasa bahwa hari ini ia akan berkencan dengan Keira, meskipun itu berlebihan dan Sudah jelas keira tidak menganggapnya seperti itu tapi tidak masalah...

Setelah semalaman memilih pakaian yang pantas helio segera menghampiri ayah dan ibunya yang sudah menunggu di ruang makan.

Setiap kali ia makan ia tidak bisa tenang karena ia tak tahu apa yang akan di lakukan keira kali ini.

''Apa ada masalah? ''. Tanya sang ibu.

''Sepertinya dia gugup sayang''. Balas sang ibu.

Helio berdeham...

''Sepertinya aku terlalu terbawa suasana ''. Ucap helio.

Sepasang suami istri itu saling memandang dan paham betul apa yang di khawatirkan putra mereka.

Jika tentang bahaya mereka yakin bahwa helio bisa menghadapi itu semua tapi jika sudah berurusan dengan putra mahkota itulah yang membuat mereka takut helio tidak bisa menahan emosinya, karena sebenarnya setiap yang di lakukan keira ada sesuatu yang di rahasiakan dari helio.
Bukan tidak ingin memberi tahu tapi mereka ingin putranya bisa mengerti dengan mencari tahu sendiri.

''Halley...apapun yang terjadi kau harus melindungi putri''. Pesan ayahnya tegas.

''Lebih tepatnya saling melindungi ayah..''. Koreksi helio.

''Hah...kau masih belum paham ternyata''. Sela marquis pelan.

Akhirnya kepala pelayan datang membawakan kotak berukuran sedang ke hadapannya lalu membukakan tutup kotak tersebut, jujur saja ia terkejut dengan apa yang ada disana..

''Ayah..''.

''Bawalah itu, belati itu akan membantu pertarungan tak terduga mu''. Ujar sang marchioness

''Tapi...bukankah akan berbahaya jika racunnya...''.

''Bukan masalah racunnya halley! Tapi kau harus bisa menggunakan dengan benar demi melindungi putri''.

Pasrah dengan setiap jawaban yang di berikan ayahnya helio menyimpan belati itu di bagian tersembunyi dan pamit pergi dari tempat tersebut.

''Apa kau tidak terlalu kasar?''.

''Kita hanya bisa berharap halley bisa melindungi putri dengan benar sampai waktu itu tiba''. Jawab vita santai.

Diez tertegun dengan jawaban itu!
Benar, mereka semua tidak tahu kapan hal Itu akan terjadi.

''Yang ku takutkan adalah ambisi halley...''.

''Bagaimana pun juga kita hanya bisa membantunya sedikit tidak lebih''.

******

Sebentar lagi...
Sudah sejak tadi ia mencoba bersabar untuk menunggu orang itu.

''Merepotkan ''.

''Apa anda ingin masuk duluan?''.

''Tidak...''.

Meski waktu di mulainya sebentar lagi, tetap saja itu membosankan.
Hari ini adalah hari yang akan membuatnya sedikit terhibur dengan apa yang akan terjadi nanti.

''Putri...''. Panggil seseorang dengan wajah berseri dan membawa sebuket mawar merah.

''Akhirnya...''.

Helio tersenyum lalu memberikan bungan itu pada keira, kemudian mereka bergandengan dan memasuki ruangan dan duduk di tempat yang khusus bagi mereka berdua.

Syukurlah ia tidak terlalu terlambat karena ia harus menahan diri dari para lady yang terus mencoba untuk mendekatinya saat membeli bunga untuk Keira.

Apakah ini pesta topeng?
Atau theater musik? Atau mungkin opera?.
Jika pelelangan pun bentuk tempatnya tidak akan seperti ini.

When Your Smile Becomes My Ambitions.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang