Chapter 20

8 2 0
                                    


''Akh...ini sangat tidak nyaman''.

Helio yang mencoba melonggarkan dasinya di tahan oleh sang ibu.

''Kau akan menemani putri ke tempat salon yang di adakan lady elena jadi harus berpakaian sebaik mungkin''.

Mendengarkan ocehan itu helio memalingkan wajahnya lalu keluar untuk menjemput keira yang sudah menunggu di kediaman aghriche.

Sesampainya di sana...

''Selamat datang marquis kecil''. Sapa duchess medeia

''Terima kasih atas sambutan hangat anda grand duchess ''. Helio memberikan hormat lalu tatapannya tertuju pada seseorang yang berjalan bersama dengan grand duke.

Cantiknya...

''Hai halley''. Sapa keira ramah lalu melepas pegangan dari ayahnya.

''Sebuah kehormatan bisa menjadi pendamping putri dalam pesta kali ini''.

Cup...

Keira yang di berikan ciuman di punggung tangannya langsung merasakan punggungnya sangat panas dengan aura dan tatapan yang di berikan sang ayah.

''Keira...''. Panggil dion

''Sampai jumpa nanti malam''.

Secepat mungkin keira mengajak helio masuk ke dalam kereta agar tidak mendapat tatapan itu lagi dari sang ayah, dan jujur saja helio juga sudah menahan diri karena suasana mencekam tadi.
Ternyata untuk mendekati keira di perlukan kekuatan mental yang luar biasa.

''Sayang....''. Panggil medeia

''Sepertinya memang seharusnya keira menjaga jarak dari para bangsawan''. Gumam dion dan terdengar oleh medeia.

Sikap dion yang seperti ini terkadang mengganggu aktifitas putrinya.

''Biarkan saja dion, lagipula keira sudah bisa mengatur dirinya sendiri.''. Keluh medeia lelah dengan sikap suaminya.

''Tetap saja...anak itu sepertinya memiliki ambisi yang besar pada keira''. Ucap lucas yang muncul di samping dion.

Kemudian ia menyerahkan sebuah permata khusus untuk mereka setiap kegiatan keira ketika bersama sang putra marquis.

''Sejak kapan kau melakukan itu?''. Tanya dion

''Sejak mereka bertemu, paman yang memberitahuku sejak awal''.

*****

''Bagaimana perasaanmu?''.

''Sangat baik''.

Sejak grand duke memberikan tatapan itu padanya jelas membuat helio gemetar setengah mati.
Untung saja keira cepat membawanya pergi dari sana jika tidak...

''Kau kenal lady elena?".

''Saya hanya pernah mendengar tentangnya sekilas''.

''Aku minta agar kau berhati hati dengannya''.

''Apakah dia musuh anda?''.

Keira memalingkan wajahnya lalu menghela nafas, sangat jelas jika orang itu adalah musuhnya karena ia sangat iri dengan segala sesuatu yang di miliki keira.

''Kau akan bisa melihatnya saat berada di sana''. Jawan keira seadanya.

Tak lama kemudian kereta itu pun memasuki taman kota yang sudah di sewa oleh lady elena agar acara pestanya kali ini meriah.

''Mari putri''.

Mereka berdua pun berjalan berdampingan memasuki tempat tersebut dan hal itu membuat mereka menjadi sorotan!

When Your Smile Becomes My Ambitions.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang