Chapter 22

8 2 0
                                    


''Akh...aku bosan''. Keluh helio lalu melemparkan buku yang dibacanya ke meja.

Sudah seminggu sejak kejadian monster yang menyerang kekaisaran ini, dan sejak saat itulah setiap tempat di jaga oleh keamanan yang saat luar biasa atas perintah putra mahkota.

Dan ia pun termasuk orang yang dijaga sangat ketat oleh ibunya, karena lukanya yang sedang tahap penyembuhan.

''Tuan muda..''. Panggil kepala pelayan.

''Aku bosan, ku dengar sedang ada festival di ibu kota?''. Helio bersandar di sofa.

''Memang benar, tapi nyonya berjanji akan membawakan buah tangan terbaik dari tempat tersebut jika anda tidak mencoba melarikan diri lagi''. Jawab kepala pelayan.

Egh...

Helio sedikit malu dan mengalihkan pandangannya ke arah lain, memang benar akhir akhir ini dia sering mencoba kasur dari rumah untuk latihan bersama helena sesuai janji waktu itu. Tapi siapa sangka jika selama ini hanya satu kali dia berhasil kabur dan sisanya selalu tertangkap oleh ayah atau ibunya.

''Sudahlah...kau boleh pergi''. Usir helio karena malu.

Kepala pelayan tersenyum lalu kembali ke tempat ia bekerja.

Apa yang sedang keira lakukan?
Apa tidak bisa jika aku bertemu
Padahal aku sudah membuat inti auraku bangkit dengan latihan berat yang di berikan oleh helena..

''Akh...dasar menyebalkan''.

Tok...tok...tok...

''Siapa?''.

Brak!!

''Halo helio''. Sapa keira

''Putri!''.

Dengan cepat helio menangkap keira dan membawanya duduk di sofa kamarnya, agar tidak ketahuan orang lain ia pun segera mengunci pintu tanpa menimbulkan suara sedikit pun.

''Wah...jadi ini kamar seorang tuan muda tropium? ''.goda keira membuat pipi helio memanas.

''Anda mengejek saya ya?''. Balas helio

Keira hanya tersenyum lalu memberikan sebuah tas pada helio.

''Cepat ganti baju mu''.

''Apa yang anda pikirkan?''.

''Kau bosan kan?''.

''Memang nya kita akan pergi kemana?''.

''Festival, memangnya kau mau diam disini saja tanpa menikmati suasana yang sedang di nikmati banyak orang?''. Ucap keira dan membuat helio sadar dengan hal itu.

Tapi...
Kenapa keira berpakaian seperti itu juga? Dan bagaimana ia bisa lolos dari setiap penjaga yang ada di kediamannya?
Apa keira juga tidak mendapatkan izin untuk pergi?.

''Bagaimana anda bisa melewati setiap penjagaan?''. Tanya helio dengan tatapan menyelidik.

''Ah, itu...''. Keira menggantungkan jawabannya lalu berdiri dan mendorong helio menjauh. ''Cepat...kau tidak ingin kita terlambat kan?''. Paksa keira.

''Baiklah...''.

Dengan berat hati helio pergi mengganti pakaiannya meski jawaban keira tadi sangat membuat dirinya mati penasaran.
Setelah helio masuk ke ruang ganti keira menggaruk tengkuknya dan sedikit terkekeh.

''Mustahil kan jika aku bilang bahwa aku juga kabur dari rumah dan menyelinap seperti pembunuh bayaran.''.

******

''Wah...semuanya indah''.

''Mari cicipi kue ini''.

''Lihat barang itu, cantik sekali''.

When Your Smile Becomes My Ambitions.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang