Chapter 16

11 3 0
                                    


''Kau...''.

''Putri...''.

Kesal karena kejadian tadi keira memegang dagu helio cukup kuat sambil menahan emosinya.

''Kau adalah orangku, dan aku tidak ingin sesuatu yang ada di bawah kendali ku terluka sedikit pun''. Ucap keira tegas lalu menghempaskan helio cukup kasar.

Jika dia terlambat sedikit saja maka semua usaha yang ia buat akan hancur sia sia..

Tangan keira yang bergetar dalam keadaan terkepal itu sudah menunjukkan jika ia sedang menahan emosinya, merasa bersalah helio langsung berdiri dan...

Grep...

''Apa yang kau lakukan?!''. Tanya keira saat helio memeluknya dari belakang.

''Bukankah anda yang bilang jika saya adalah orang anda maka...''.

Dalam sekejap ia membalikkan keira dan menjatuhkannya di tanah.

''Anda harus memperhatikan saya bukan?''. Lanjutnya dengan tatapan menggoda.

Mendengar itu ia tertawa lalu mendorong pria yang berada di atasnya.

''Meskipun kau lebih muda dariku, sepertinya kau sudah handal dalam hal itu ya...''.

''Tentu saja, itu semua agar anda melihat saya putri''. Helio mengambil beberapa helai rambut keira dan menciumnya.

Tak lama kemudian keira mengangkat pedangnya dan meminta helio melakukan hal yang sama.

''Kau tidak akan menang melawan lucas karena mana mu yang belum bangkit''.

''Memangnya seperlunya itukah mana ku di bangkitkan?''.

''Jika kau melawan ahli pedang biasa...''.

Trang...!

''Kau akan menang''. Jawab keira di sela serangannya.

Mereka saling menyerang dengan kekuatan penuh hingga sura pedang yang saling beradu itu memekikkan telinga orang yang mendengarkan.

''Kau seimbang melawanku saat ini helio''.

''Sepertinya saya akan selalu seimbang putri''.

Keira tersenyum sinis '' memang jika kau melawanku dalam posisi ini tapi...''.

Trang...Bruk...

Tangkisan dan tendangan dari keira membuat helio kembali terpental seperti tadi bersama lucas.

''Jika kau melawan orang yang memiliki inti aura maka kau akan kalah...''. Ujar keira lalu mengarahkan ujung pedangnya ke mata sang lawan.

''Anda hebat juga ternyata..''. Puji helio.

Mereka pun kembali melanjutkan pertarungan mereka dengan lebih serius lagi karena merasa mendapat lawan yang hampir menyeimbangi nya Keira merasa puas..

*****

''Jadi...?''.

''Aku hanya ingin melihat kemapuan anak itu saja''. Jawab lucas sambil memakan apel yang masih utuh di meja.

Medeia memijat keningnya karena pusing dengan tingkah putranya satu ini.
Sesekali ia melihat ke taman tempat putrinya berlatih dengan mainan barunya, ternyata apa yang di katakan itu benar! Putra sang marquis memiliki kelebihan dalam bidang tersebut.

''Ibu...''.

''Aku memanggil karena ada tugas baru''. Ucap medeia tegas.

''Kenapa harus aku?''.

''Karena kau yang menganggur lucas..''.

Sebentar lagi putri pertamanya akan pergi ke negara asal suaminya...
Cale Henituse...
Karena tugasnya di kekaisaran sidah selesai maka ia harus kembali ke tempatnya.

When Your Smile Becomes My Ambitions.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang