Chapter 24

8 2 0
                                    

Satu bulan kemudian...

Helio berbaring di rumput dengan peluh yang membanjiri tubuhnya yang kekar, bagaimana tidak!
Helena terus melatihnya tanpa ampun karena inti aura helio yang masih lemah harus segera di perkuat.

''Kau lelah?''. Tanya bastian yang tadi ikut melatihnya bersama helena.

Merasa masih tak memiliki tenaga helio hanya mengangguk lalu duduk bersandar di pohon besar samping bastian.

''Ku dengar kau adalah kesatria terbaik? ''. Tanya helio.

''Aku tidak sebaik keira dan yang lainnya, karena aku lebih fokus pada penelitian sihir daripada pedang''. Jawabnya ringan.

''Apa kau tidak tertarik dengan putri keira?''.

''Kenapa harus tertarik?''.

''Karena beliau adalah orang yang pandai dalam segala hal dan juga salah satu wanita muda terbaik di kekaisaran''. Tutur helio polos.

Bastian mengangguk, ia paham bahwa helio termasuk orang yang tertarik dengan keira.

''Lalu apa kau menyukai keira?''. Tanya bastian

Blush...

''Jangan bercanda''. Sanggah helio sambil memalingkan wajahnya yang sudah memerah.

''Halo...''.

Leticia datang bersama helena dan keira dengan membawa keranjang yang berisikan bekal yang leticia buat dan mereka pun makan bersama di bawah pohon rimbun tersebut.

''Dimana ardent? Kenapa dia tidak datang bersamamu keira?''. Tanya bastian.

Keira terdiam lalu tersenyum ''dia sedang pergi menggantikanku untuk menemani ayah keperjamuan temannya''. Jawab keira lalu meminum tehnya.

Melihat helio yang terdiam sejak tadi membuat helena tahu bahwa ia pasti baru saja di buat malu oleh bastian yang sudah terkenal sering menjahili orang lain.

''Helio...kau sakit?''. Tanya leticia.

''Tidak''.

''Lalu...?''.

''Aku baik baik saja''. Jawabnya lalu meminum tehnya.

Melihat suasana yang agak berbeda keira bangkit lalu memanggil kesatria yang membawa barang yang hendak di bagikannya.

''Apa itu?''.

''Hadiah untuk kalian''.

Kotak itu pun di buka lalu keira membagikan pedang yang di buat oleh penempah ahli keluarganya.

''Pedang yang bagus...''. Puji helena

''Kau melapisinya kan?''. Tanya bastian.

''Pedang ini sangat ringan''.

''Aku suka, terima kasih''.

Keira tersenyum bahagia lalu mengeluarkan pedang sihirnya dan mengarahkannya ke helio.

''Ku dengar kau berhasil melewati pelatihan yang di berikan oleh helena, jadi tunjukkan padaku''.

Ajakan itu membuat semangat helio bangkit kembali dan ia pun berjalan ke arena latihan bersama keira sedangkan yang lainnya senang menonton pertarungan itu.

''Apa saya bisa membuktikan nilai saya di sini?''. Tanya helio

''Tidak semudah itu''.

Kedua pedang itu pun saling beradu, Keira dapat merasakan bahwa kemampuan helio berkembang dengan cukup pesat dalam waktu yang singkat, berati semua usahanya tidaklah sia sia...

When Your Smile Becomes My Ambitions.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang