Chapter 11

13 3 0
                                    


"Permisi...tuan muda marquis".

"Maukah anda berdansa dengan saya?''.

"Bisakah kita sedikit berbincang?".

"Sebuah kehormatan jika saya bisa berdansa dengan anda!".

Banyak sekali para lady yang mengelilinginya sejak ardent meninggalkannya demi mencari leticia dan berdansa dengannya.

Akhirnya dia bisa selamat dari kejaran para lady dengan bersembunyi tempat yang cukup aman untuk saat ini.

Namun tiba tiba...

" permisi...".

"Eh?".

*******

"Kenapa kau memakai pakaian seperti ini?". Tanya keira lalu memberioa segelas minuman pada erez.

Ya....
Meskipun dia putra mahkota tapi erez selalu menggunakan pakaian formal yang cukup biasa hingga terkadang ibu dan ayahnya bingung dengan anaknya yang satu ini.

"Memangnya kenapa? Apa kau tidak suka melihatku memakai pakaian ini?". Tanya erez dengan wajah yang masam

Bukannya menjawab keira hanya tersenyum lalu merapihkan rambut erez yang sedikit berantakan, hal ini tentu saja membuat erez tertegun dan tersenyum manis.

Bagi keira persahabatannya dengan erez itu tidak bisa di rusak karena mereka berdua berencana untuk menggapai sesuatu yang sudah lama di impikannya.

"Jadi kau tidak mau berdansa?". Tanya erez.

Yang ditanya hanya terdiam lalu membisikkan sesuatu pada erez.

"Baiklah...meskipun kau berdansa dengan orang lain itu tidak akan terlalu gempar seperti kita berdua waktu itu". Ucap erez santai

Benar...
Siapapun nanti yang ku pilih akan terjadi sesuatu yang tak terduga.

Tiba tiba matanya menangkap sesuatu yang tidak menyenangkan...
Orang itu sedang berbincang dengan mangsanya..
Erez yang beru tersadar dengan arah mata keira langsung memiringkan kepalanya dan berbisik.

"Jangan khawatir...pergilah dan ambil buruanmu sebelum orang lain memangsanya.". Bisiknya pelan

''Terima kasih..''.

Baru saja berjalan sedikit erez langsung menariknya kembali dan..

Cup...
Memberikan kecupan singkat di kening keira.

''Aku pergi".

Jangan sampai buruanku terlepas dan di ambil oleh rang lain.

*****

Di sisi lain..

Seorang gadis berambut coklat dan bermarga hijau menghampirinya dengan penuh keraguan.

"Permisi...apa anda tahu dimana tempat putri judith berada?". Tanya nya penuh keraguan

Tunggu sebentar...
Sepertinya aku baru melihat gadis ini, tapi kenapa...

''Permisi... ''.panggilnya sekali lagi.

Helio yang tersadar dari pikirannya segera berdeham...

''Maaf aku tidak melihat yang mulia putri judith". Jawab helio sopan.

Gadis itu malu dengan jawaban yang di berikan helio, ia segera memalingkan wajahnya.

''Maafkan saya...''.ucapnya lalu.

"Bisakah anda menjadi teman dansa saya?karena pasangan saya sedang berhalangan dan tidak bisa hadir". Pintanya sopan dengan wajah polosnya.

Ugh....
Bagaimana ini?
Padahal rencana ku adalah berdansa dengan putri keira, tapi...
Bukankah dia juga akan berdansa dengan putra mahkota?
Mungkin tidak apa apa jika aku berdansa dengan anak ini lalu pergi.

When Your Smile Becomes My Ambitions.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang