Andrean mengerjap beberapa kali lalu melirik kearah jam digital yang ada diatas meja 06.25 tertera disana. Ia memejam, fikiranya melayang pada kejadian semalam dimana ia mengikuti balap liar melawan saudaranya sendiri.
"Sebodoh itukah gue sampai gak tau apapun tentang lo, Dek." Lirihnya sembari bangkit dan berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum.
"Bi, Alvaro sudah berangkat ya?"
"Maaf, Den Varo belum pulang dari kemarin malam." Ucap bi Ida."Papa tau itu, Bi?" Anggukan dari bi Ida membuat andrean segera berlari kekamarnya.
Me:
"Lo dimana? Kenapa gak pulang?."
"Lo sekolah gak hari ini?."
"Answer please..."
Tak ada respon dari Alvaro meski Andrean menelfonya.
"Sial!! bahkan gue gak bisa nolongin lo."Cogan Nusantara
Gara :
"Re,lo hari inu sekolah gak?"Saka :
"Re?!"Gara :
"Lo dimana, Re? 🤔"Me :
@Saka @Gara
"Gue minta tolong, pergi kekelas Alvaro."
"Laporin gue apakah dia udah datang apa belum"Saka :
"Lo mau gue olahraga otot sama Adek lo? 😈"Gara :
"Jangan aneh² lo,Re"Me :
@Saka @Gara
"Gue mohon,bentar lagi gue datang. Janji jangan adu otot, dia Adek gue."Setelahnya Andrean segera bersiap, ia berlari kecil menuruni tangga.
"Selamat pagi Andrean." Sapa Lidiya, tapi andrean tak menggubris.
"Andrean makan dulu Mama sudah masakin loh." Andrean tersenyum sendu."Nggak usah peduli, kamu bukan Mama saya, dan sampai kapanpun tidak akan pernah menjadi Mama saya." Lidiya meraih tangan andrean,mengusap jemari cowok itu yang terluka.
"Benarkah, saya terkejut. Saya tau tentang kamu kemarin malam. Saya bisa laporkan itu pada Papa kamu." Andrean tersenyu smrik.
"Saya tau anda bukan orang baik, saya akan bungkam anda dengan kejahatan anda sendiri." Lidiya menatapnya tajam.
"Kamu sama licinya dengan Nina."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAH
Teen Fiction⚠️17+ Mengandung kekerasan ⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargai gue sebagai penulis ⚠️Berani Plagiat? Gue hapus ⚠️Up setiap Sabtu "Karena gue kakak lo!!!" Bentak Andrean tepat didepan wajah Alvaro. Sementara Alvaro h...