7|Luka

597 61 108
                                    

"Mama, Re harus apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama, Re harus apa. Re hancuin perasaan Adek kali ini." Andrean memeluk makam Nina, menyandarkan kepalanya diasana.
"Ma,  benar ya kata Adek,kalau Re itu jahat. Re udah buat Mama meninggal, bahkan Re nggak bisa jaga dan lindungin Adek, Re gagal Ma." Perlahan rintik air hujan mulai turun.

"Re gak bisa jaga Adek sesuai yang Mama sampaikan dulu." Andrean tak bergeming, tak peduli hujan yang turun semakin deras.
Ia hanya ingin melepas rindu dengan mamanya.

"Andai Mama nggak nolongin Re, mungkin tidak akan seperti ini. Mama, Papa dan Adek bisa bahagia, dan nggak akan benci sama Re." Andrean memejam bersamaan dengan air hujan, air matanya mengalir.

"Maafin Re ya Ma, Re gagal untuk semuanya. Papa sudah tidak peduli lagi, sementara perempuan itu berusaha untuk hancurin hidup Adek, adek semakin benci sama aku." Andrean semakin terisak.

Andrean sangatlah rapuh, ancaman dari Lidiya belum lagi kebencian yang ia dapat dari Alvaro membuat luka dalam diamnya.
"Andai waktu itu bisa diulang, tidak akanku biarkan Mama nolongin Re."

Flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on..

Andrean berlari sembari menangis mengejar branker yang berisikan mamanya.
"Mama.. hiks.. hiks.." langkahnya harus terhenti didepan ruang Operasi.
"Mama!!!" Kenzo memeluknya mencoba menenangkan.

"Mama akan baik-baik saja sayang, maafin Papa." Tak hanya Andrean, Alvaro sudah menjerit memberontak ingin bertemu mamanya.
"Mama.. luka karena Re.. hiks.. hiks..."
"Maafkan aku sayang, aku mohon bertahan demi putra kita." Lirih Kenzo.

"Kakak jahat!!! Kakak bikin Mama kecelakaan!!! Kakak jahat!!!." Alvaro memukul Andrean dengan brutal.
"Varo sayang tenang, Mama akan baik-baik saja, kita doakan Mama." Bukanya tenang Alvaro semakin memberontak.

"Varo mau Mama.. hiks..  hiks.. Mama!!" Kenzo menurunkan Andrean, mencoba menenagkan Alvaro.
"Kenapa Papa tadi bantak Mama.. hiks..  Mama jadi sakit karena Papa!!!!" Alvaro memukul lengan Kenzo dengan tangan kecilnya.

"Maafin Papa sayang." kenzo memeluk Alvaro. Kenzo yang notabetnya masih cowok berumur 20 tahun tidak bisa bersikap dewasa, ia terpancing emosi dan mendorong Andrean kala putranya ingin menghentikan ia menyakiti Nina, tapi hal itu membuat istrinya terluka.

I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang