Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai anak bunda apa kabar?
Semoga dimana pun kalian berada selalu sehat ya sayang
Kangen Andrean nggak?
Kangen bunda gak?
Part sebelumya sedih ya?
Jangan lupa sebelum baca seperti biasa
Follow Vote Komen Dan share
"Jangan jadi Ninja dengan menghilang tanpa meninggalkan jejak, bikin bunda sedih."
Jangan lupa tandai TYPO
Ria
Seminggu semenjak kepergian Rea sikap Andrean banyak berubah, cowok itu lebih banyak diam dengan tatapan kosong, baik di sekolah ataupun di tempat kerja.
Alhasil membuat semua teman serta rekan kerjanya menjadi heran. Seolah ada yang bagian jiwa cowok itu yang hilang, terbukti dengan tatapanya yang kosong dan lebih banyak melamun.
Meskipun Laura sering menjahilinya tapi hal itu seolah tidak berdampak banyak, Andrean tak pernah meresponya. Dari hal itu membuat semua orang sering mempertanyakan tentang perubahan sikap cowok tersebut.
Seperti saat ini meski tanganya tengah sibuk mengelap meja tapi cowok itu tetap tidak mereson meski beberapa kali Laura melemparkan beberapa pertanyaan.
"Andrean kenapa selama seminggu ini sikap lo aneh banget, lo sakit?"
Cowok itu menggeleng singkat masih dengan mengerjakan aktivitasnya, setelah selesai ia bangkit lantas membawa langkahnya pergi. Mengabaikan rentetan pertanyaan yang di lontarkan oleh Laura.
Lelah di abaikan gadis itu langsung menahan tangan Andrean membuat pergerakan kaki cowok itu terhenti seketika. "Kenapa seminggu setelah kita VC-an lo jadi gini? Apa yang terjadi?"
Bukanya menjawab cowok itu langsung menepis tangan Laura pelan dan melanjutkan langkahnya, mau tak mau hal itu membuat Laura semakin penasaran dan memilih mengejar Andrean.
"Andrean tung-"
Dug!
"Awshh..."
Langkah Andrean terhenti sesaat setelah mendengar suara desisan yang lolos dari mulut Laura. Gadis itu terbentur pintu karena berusaha mengejarnya sampai-sampai tidak memperhatikan apa yang berada di depanya.
"Lo gak papa Ra?"
Seketika kedua pipi gadis itu menggembung seperti balon yang terlihat sangat lucu di mata Andrean. "Sakit tau... lo sih," ketus Laura.
