11| Demi Adek

592 56 57
                                    

"Andrean, lo ngerjain PR Alvaro lagi? Buat apa sih?" gerutu Leonara yang duduk disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andrean, lo ngerjain PR Alvaro lagi? Buat apa sih?" gerutu Leonara yang duduk disebelahnya. Andrean tak merespon, masih menyalin jawaban ke buku tugas Alvaro.

"Gue gak mau dia dihukum, lo tau kan Bu Rani gimana?" Leonara mengangguk pelan. "Tapi dia harus tanggung jawab, jangan lo terus yang ngerjain." Andrean merasa gemas dengan cewek itu.

"Lo itu kerja, tugas dan apapun demi Varo, sedangkan dia sama sekali gak peduli sama lo."
"Alvaro tanggung jawab gue, meskibgak tinggal serumah lagi dia tetap tanggung jawab gue. Gue udah janji sama Mama, Ra." setelah selesai Andrean merapikan tas Alvaro, lalu segera pergi.

"Re, kantin yuk masih pagi juga."
"Boleh." Mereka lalu pergi kekantin, sepanjang koridor mereka menjadi pusat perhatian.

"Andrean dan Leonara so sweet banget!!"

"Gue lebih suka Andrean daripada Alvaro!!"

"Sweet anjir!!"

Sesampainya kantin mereka segera memesan makanan. "Re, gak capek ya? Kerja sampai pagi mana harus pergi sekolah?" Andrean tersenyum, lalu mengambil sandwich dan memakanya.

"Demi Varo gue gak capek."
"Re beneran."
"Lo khawatir sama gue?" Leonara merasa pipinya menghangat.
"Eh.. kenapa pipi lo merah, lo sakit?"

"Ini, rotinya masih panas." alihnya.
"Ra, soal waktu itu gue minta maaf." Leonara terdiam. "Re, bukan dia, tapi lo." desisnya. Andrean menghela nafas pelan.

"I know, gue udah banyak buat dia menderita, gue udah hancurin dia, gue gak mau egois soal kebahagiaan" air mata yang sedari tadi Leonara tahan akhirnya mengalir.

"Gak gini caranya Re. Lo nyakitin gue dan diri lo sendiri." Andrean mengusap air mata cewek itu. "Lo gak boleh nangis. Meski lo sama Alvaro, gue gak marah. Anggap saja Alvaro itu gue, kita kan kembar."
"Tapi Ra-" Andrean menarik nafas dalam, menatap manik coklat itu.

"Setelah ini lo lupain gue, lo jagain Varo, jangan sakitin dia. Gue yakin lo bisa jaga Alvaro." Leonara semakin terisak, ia memeluk Andrean erat.
"Gue gak mau Re.. lo egois.. lo egois.." Andrean mengusap surai cewek itu.

"Lo gak boleh nangis, kita masih teman.. teman sekelas." Leonara masih menangis, hatinya sakit mendengar pernyataan dari Andrean kalau ia harus memulai hubungan dengan Alvaro.

Sedangkan mereka berdua saling menaruh rasa satu sama lain,
"Terkadang lo harus berkorban untuk kebahagiaan orang lain.. termasuk melepaskan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang