9|Sandiwara Lidiya

577 64 196
                                    

"Mas, hari ini aku mau beli perhisan, untuk acara kantor besok lusa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas, hari ini aku mau beli perhisan, untuk acara kantor besok lusa."
"Apapun buat kamu sayang." Lidiya tersenyum senang.
"Kamu dari dahulu tidak berubah."
"Demu Lidiya Sherlly Alexander, aku tidak akan berubah." Lidiya memeluk Kenzo.

"Harusnya kita bisa seperti dari dahulu."
"Lupakan itu sayang, sekarang kita sudah bersama lagi."

"Papa! Re nggak suka Papa dekat perempuan itu!!" bentak Andrean tidak suka.
"Dia tunangan Papa! Kamu harus terima!!"
"Sudah jangan ribut sayang. Andrean, kamu sudah sembuh?" Andrean menatap tajam Lidiya.

"Bukan urusan lo!"
"Andrean!! Malam ini kamu harus ikut bertemu Client!" Andrean mengambil roti tawar lalu segera pergi. Kenzo menatap kepergian Andrean,
"Aku dan Andrean sekarang sering berseteru."
"Sudahlah Mas."

"Aku menyesal dulu setuju dengan perjodohan yang dilakukan Mama dan Papa, harusnya setelah lulus SMA Aku menikah dan bahagia denganmu, cinta pertama ku." Lidiya tersenyum tipis, ia memeluk Kenzo erat.
"Lupakan, kita mulai dari awal lagi. Kita akan bersama selamanya."

"Den Varo mau makan apa?" Alvaro tersenyum senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Den Varo mau makan apa?" Alvaro tersenyum senang.
"Terserah Bibi, Varo nggak nolak." Bi Ida tersenyum, Alvaro memang tidak pernah memilih makanan.
"Aden jangan sekolah dulu, masih sakit."

"Bi, kalau Varo ngekos Bibi jangan sedih ya." Bi ida menatap Varo.
"Aden mau pergi?"
"Bagus! Secepatnya saja! Saya muak dengan kamu, selalu pulang tak pandang waktu! Bikin malu saja!" Alvaro mengepalkan tanganya.

"Lo tenang saja! Gue akan segera pergi dari penjara ini!"
"Baiklah jangan kembali!"
"Gue gak akan kembali! Heran kenapa Mama dulu menikahi orang seperti lo!Yang suka selingkuh!"

Bugh!

"Kamu tidak tau apapun! Asal kamu tau saya terpaksa dan saya menyesal memiliki anak tak tau diuntung seperti kamu!" Alvaro tersenyum smrik.
"Secepatnya gue akan pergi, sebelum berakhir seperti Mama!" Alvaro bangkit lalu berjalan tertatih pergi.

"Wah! Lo sekarang berani memakai perhiasan Mama gue, dasar jalang!!" Lidiya tersenyum kala berpapasan dengan Alvaro saat di tangga.

"Wah! Lo sekarang berani memakai perhiasan Mama gue, dasar jalang!!" Lidiya tersenyum kala berpapasan dengan Alvaro saat di tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang