Waktu menunjukkan pukul 22.30 malam, Alvaro dan keempat sahabatnya masih berada disalah satu kafe.
"Ro, malam ini lo main?" tanya Marvin
"Iya, gue butuh uang buat hidup." Ia lalu meminum coffee latte kesukaanya.
"Lo kerja paruh waktu, masih ikut balap liar, gak capek?" heran Farel."Om Kenzo masih blokir kartu lo?" Alvaro tersenyum culas.
"Gue gak butuh uang dari penjahat itu." ucapnya penuh penekanan.
"Dia bokap lo."
"Gue gak peduli, dia penjahat. Karena UH dan ribut sama Saka, gue hampir mati." keempat temanya menatap intens."Bokap lo ngapain lagi?! Anjing tuh orang!!" Farel emosi.
"Lupain, kalau uang gue udah ngumpul, gue mau ngekos."
"Lo gak usah ngekos, tinggal sama gue dan Bunda aja." Alvaro tersenyum menatap farel.
"Gue udah banyak nyusahin keluarga lo Rel. Gue mau mandiri." Alvaro bangkit pergi membayar."Guys, gue cabut udah gue bayar."
"Gue masih nanti malam, dulu aja." ucap Gio. Setelah Alvaro pergi seorang cowok dengan jaket hitam mendudukan diri didekat Gio.
"Yo, gue sewa motor sport lo buat balap nanti malam, lo bawa motor dan helm gue." Gio menatap heran.
"Maksud lo?""Gue yang akan lawan alvaro malam ini."
"Alvaro akan marah kalau tau lo yang ngasih dia uang." Ucap Marvin
"Gue mohon sama kalian."
"Alvaro gak akan nerima uang dari Bokap lo, Re."
"Ini uang gue, khusus Alvaro." Gio menghela nafas pelan."Lo gak usah sewa, lo boleh bawa Motor gue." Cowok itu mengangguk pelan.
"Rel, gue minta tolong kalau Alvaro butuh apapun segera bilang gue." Farel hanya diam, menatap intens cowok yang mirip dengan sahabatnya itu.
"Bokap lo gak akan sakiti Alvaro?"
"Gue akan usahain Papa stop sakitin Alvaro.""Sorry Re, kalau Bokap lo tetap siksa Alvaro, gue gak bisa tutup mulut." Cowok itu mengangguk.
"Re, kalau Alvaro tau lo yang ada dibelakang kita, gue yakin dia marah besar." Danil menyela.
"Gue gak pedulibiar dia benci, gue akan tetap lindungin dia. Gue usahain dapat maaf dari Alvaro.""Sorry Re, kita gak bisa nolong lo banyak. Sulit buat Varo ngerti yang sebenarnya." Cowok itu menyentuh bahu Marvin.
"Asalkan kaliak selalu didekat Alvaro, jadi sahabatnya itu sudah cukup. Setidaknya meski dia benci ke gue, dia masih punya sandaran teman untuk berkeluh kesah.""Lo baik Re, lo Kakak yang baik." Gio menepuk bahu cowok itu.
"Lo hebat Re, bisa hadapi Alvaro."
"Gue yakin suatu saat nanti Alvaro akan mengerti, dia butuh waktu Re. Gue harap lo selalu sabar." Keempat cowok itu memberi suport.
"Yang gue inginkan hanya kebahagiaan Alvaro, apapun gue lakukan meski itu sulit demi Alvaro."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAH
Ficção Adolescente⚠️17+ Mengandung kekerasan ⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargai gue sebagai penulis ⚠️Berani Plagiat? Gue hapus ⚠️Up setiap Sabtu "Karena gue kakak lo!!!" Bentak Andrean tepat didepan wajah Alvaro. Sementara Alvaro h...