33| Berita Mengejutkan

437 30 55
                                    

Cie ada yang kangen gak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cie ada yang kangen gak?

Jangan lupa baca 24 Day ga guys

Ramaikan juga dong

Andrean loh

Jangan lupa baca, vote, komen dan share

"Jangan lupa tinggalin jejak, jangan menghilang seperti ninja dengan membaca tanpa meninggalkan jejak, bikin bunda sedih."

Ria

Andrean tak henti-hentinya tertawa saat tingkah Rea yang lucu dan menggemaskan sangat sulit untuk diabaikan, seolah rasa bosan cowok itu terusir saat anak kecil itu datang dan memilih menemaninya cuci darah.

Anak itu terus bercerita tentang banyak hal yang ia lakukan saat di rumah sakit, baik saat pengobatan ataupun impian yang ingin anak itu lakukan suatu saat nanti.

"Kakak?"

Andrean mengusap rambut gadis kecil yang saat ini diam sembari memeluknya dengan erat, sembari tersenyum sendu seolah menyiratkan suatu hal yang tak bisa dia ungkapkan.

"Hemm.... udah capek ya, kok diam?" Gelengan kecil dari Rea membuat Andrean peka dengan perubahan raut gadis kecil yang tadi sangat bahagia, kini tiba-tiba sangat murung. "Kenapa sedih sayang?"

"Kak, kira-kira Rea bisa sembuh nggak ya? Rea ingin main sama teman-teman lagi." Andrean menganggukan kepalanya, sembari menyunggingkan senyum manis. "Bisa dong, Rea pasti sembuh."

"Kakak, Rea takut." Andrean terdiam sekejam, tangan kanannya tergerak memeluk gadis kecil itu, berusaha menenangkan. "Jangan takut, tuhan selalu bersama kita."

"Kenapa tuhan kasih kita sakit sih Kak? Apakah tuhan tidak ingin kita bahagia?"

Jemari Andrean tergerak mengusap pipi gadis kecil yang menurutnya semakin hari semakin tirus, "Tuhan memberi kita sakit itu artinya Tuhan sayang sama kita. Tuhan ingin tau seberapa kuat kita bertahan untuk orang-orang yang tersayang."

Rea melongo tidak faham dengan apa yang Andrean ucapkan, seketika kekehan kecil kembali terdengar. Cowok itu harus mencari cara lain agar Rea mengerti.

"Rea pernah bilang kalau Rea mau bermain sama teman-teman dan bersama Mama dan Papa kan?" Anak itu mengangguk pelan, "Maka dari itu Rea harus disini biar cepat sembuh."

Rea memejam singkat saat pelukan hangat dari Andrean berhasil membuatnya merasa lebih tenang, seolah bisa mengusir rasa takut yang sedari tadi berada di hati kecilnya. "Tuhan sedang sayang sama kita, sayang."

I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang