10|Renggang

479 59 114
                                    

1 Minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Minggu kemudian..

"Rel, gue udah dapat kost tinggal pindah." Ucap Varo bangga. "Udah gue bilang gak usah ngekost, tinggal sama gue dan Bunda aja." Alvaro tersenyum tipis.

"Makasih, tapi gue mau mandiri." Farel mengangguk pelan.
"Kapan pindahan? gue bantuin." Tawar Gio.

"Belum, tapi secepatnya."
"Yes! kalau males pulang sehabis balap liar bisa mampir di kost lo." Marvin memukul kepala Danil dengan keras.
"Lo cari mati?!"
"Alasan aja sama Nyokap." Marvin memutar bola mata malas.

"Malming kita ada set 3.5 juta, main gak?" tanya Gio.
"Main lah, gila kalau ditolak!" ucap Alvaro semangat.
"Seperti biasa setelahnya kita ketempat Kak Dio?" tanya Farel.

"Iya dong!" Jawab mereka antusias, saat ini mereka tengah berjalan menuju kelas 12 IPS 1

"Lo kemarin ke club, Ro?" tanya Farel.
"Iya, bangun pagi gue udah dikamar."
"Cenayang ya?!" Gio menggoda Alvaro.
"Gak sadar gue."
"Lo mabuk berat, Bokap lo gak murka?"

Bruk!

"Anjir! jalan pakai mata dong?!! " bentak Ziva kala Alvaro menabraknya.
"Sorry gak sengaja, kalian dari mana?" Leonara tersenyum manis.
"Dari ruang guru ambil buku matematika." Alvaro mengangguk pelan, matanya tertuju pada buku yang ada nama kakaknya.

"Gue pinjam yang ini."
"Jangan aneh-aneh sama buku Andrean." Alta khawatir kalau Alvaro akan merobek buku itu.
"Santai kali."
"Ro,PR IPSlo udah?" Alvaro membuka tasnya dan mengeluarkan buku, senyum mengembang diwajahnya.

"Udah, nih."
"ANJIR!! GUE NYONTEK!!!" teriak Rendi yang berlari kearahnya.
"Gue duluan." Gio membawa lari buku itu.
"PR gue!!!" Marvin mengejar cowok itu.
"Gue duluan." Alvaro mengejar temannya.

"Varo, bukunya Andrean masih lo bawa!" Alvaro mengembalikan buku itu dengan senyum manisnya.
"Hahaha.. lucu lo kalau senyum." Leonara lalu tersenyum.

"Manis, lo cantik Ra." pipi Leonara memerah.
"Cie salting!!" goda Ziva.
"Ra, sebaiknya lo jauhin dua temen lo yang kurang waras itu. Ya kali Ziva minta gue jalan pakai mata? Gila ya." Leonara tertawa pelan.

"Apa lo bilang, gue gila?!!!" tanyanya marah.
"Iya nenek sihir."
"Sini Lo!!" Ziva melemparlan sepatunya tapi meleset.

"Lempar aja gak bisa, kurang belajar sihir lo!!" Alvaro menjulurkan lidahnya sembari berlari pergi.

"Varo!!!"

Bugh!

"Gak kena, dasar jelek!!"
"Z-ziva.. l-lihat i-itu.." Alta menunjuk seorang cowok yang terkena lemparan tas dibagian wajah.
"R-Re..Sorry, gue gak maksud-" Andrean menatap malas.

"Ini tas lo." setelahnya ia pergi.
"Re, sorry!! Gak sengaja!!" Andrean tak menggubris.
"Aneh.. Andrean kenapa?"

 Andrean kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang