l i m a b e l a s

6K 623 10
                                    

Huee.. Chapter sebelumnya dikit banget yaa?? TwT maaf maaf...
Enjoy this story 😭
Love, Nad

***
Lyon POV

Grey tadi menelponku. Dia bilang dia sudah meluruskan semuanya. Meluruskan apanya?! Ini bahkan bertambah buruk! Sejak aku pulang dari rumah sakit sialan itu, aku mendengar Lyna mengunci diri di kamarnya. Dia bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun semenjak menginjakkan kaki di rumah. Walaupun tidak sampai teriak histeris, aku berjanji akn menghajar Grey.

Aku mengetuk pinta kamar Lyna, lalu masuk sebelum dia menjawab. Dia berbaring di kasur dan menutup wajahnya dengan bantal.

"Kau pasti sudah tahu kan, Lyon?"

"..." Aku duduk di tepi ranjangnya.

"Soal paman Thomas."

"Ya."

"Kenapa kau tidak beri tahu aku sejak awal?"

Aku tidak bisa menjawabnya. Sungguh, aku tidak ingin membuatnya kecewa.

"Aku lebih kecewa ketika kau tidak memberitahuku." Kata Lyna. Aku tidak sadar dia menyentuhku. "Entahlah Lyon, aku sedang ingin sendiri. Rasanya sakit sekali."

"Sebaiknya kau lupakan perasaanmu pada Grey, Ly. Coba bukalah matamu karena ada orang lain yang sangat sayang padamu selain saudaramu."

"Keluarlah. Biarkan aku sendiri."

Aku hanya bisa menurutinya. Ly, kapan kau akan sadar kalau ada orang selain keluargamu yang sangat menyayangimu?

***
Aku putuskan untuk bermain ke rumah Vic. Aku sangat bosan. Sungguh!

Aku ketuk rumahnya, dan yang keluar adalah mamanya. "Oh, Lyon. Masuklah! Vic ada di dalam."

"Permisi." Aku pun masuk.

"Oh Lyon. Kenapa kau ke sini?" Tanya Vic tiba-tiba dari arah tangga.

"Bosan di rumah. Aku ingin bermain ke rumahmu memang tidak boleh?"

Dia hanya mengangkat bahu. "Belom sampai sehari kau keluar rumah sakit, sudah berani keluyuran?"

Aku memutar bola mataku. "Ayolah. Rumahmu itu bersebelahan dengan rumahmu. Apa salahnya?"

"Terserah kau saja. Ayo ke kamarku." Katanya sambil menunjuk kamarnya dengan dagu.

"Aku tahu kau ingin bicara denganku. Apa yang ingin kau katakan?"

Aku duduk bersila di lantai. "Lyna, dia mengurung diri di kamarnya. Dia bilang dia ingin ditinggal sendiri."

"Dia sudah tahu?" Aku membalasnya dengan anggukan. "Kau yang beritahu?"

"Bukan aku. Grey."

"... Oh"

"Hanya 'oh' huh?" Dia tidak menjawab. Aku menghela napas keras-keras. "Kau dan Grey sama saja."

"Jangan samakan aku dengannya." Katanya tersinggung.

"Lalu kenapa aku harus terus mengingatkanmu untuk segera beritahu Lyna? Kau ingin terus menahannya? Aku tahu kau orang seperti apa Vic, kau pikir aku berteman denganmu berapa lama? Kau bisanya bisa mengambil keputusan dengan cepat. Tapi kenapa kali ini tidak?"

Dia diam sebentar, lalu mengangkat bahu. "Mungkin karena ini ada sangkut pautnya dengan Lili. Lagi pula, jika aku beritahu dia sekarang, tentu tidak bisa karena suasana hatinya sedang kacau."

"Lalu kapan kau akan beritahu?"

"Sampai dia bisa melupakan perasaannya saat ini, Lyon. Sampai saatnya tepat."

"Aku sudah bosan mendengar kalimat itu. Tapi, kali ini aku harus mengikutinya. Semoga beruntung, Vic. Aku akan selalu mendukungmu."

***

Ada yang tau Vic mau ngapain? :D
Btw maap bangett yaaaa karena chap ini sangat sangattttt sedikitttttt....

Tapi aku butuh 3 votes lagi ya buat chap selanjutnya~~~ tinggalkan vomments ya readers!
Nad

Mind ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang