Lyna POV
"Hai, Lyn."
"Hai, Val." Balasku lemas. Dia mengerutkan keningnya seberti ingin bertanya 'kenapa'. "Aku tidak apa."
"Aku tidak yakin dengan jawabanmu. Kau berhutang penjelasan denganku." Kata Val tegas.
Aku memutar bola mataku "Apa aku bisa menolak? Mungkin dengan menyuapmu?"
Dia hanya nyengir. "Tidak, kecuali kau mau membelikanku 100 potong cheesecake, mungkin aku akan luluh."
"Tenang saja, aku tidak akan membelikannya untukmu." Ini akan jadi hari yang panjang.
***
Setiap kali aku berpapasan dengan ketiga laki-laki itu (Lyon, Vic, dan Grey) aku selalu membuang mukaku. Val hanya bisa geleng-geleng kepala melihatku seperti itu.
Kalau kalian bertanya kenapa aku juga menjauhi Vic, Hey! Dia melakukan kesalahan yang sama dengan Lyon!!
"Val, aku ke toilet sebentar. Kau mau ikut?"
"Tunggu sebentar! Sedikit lagi aku selesaii.. LYNAA TUNGGU AKUU! JANGAN PERGI DULU!!" Aku berhenti lalu menengok ke belakang.
"Kau tidak perlu berteriak begitu!" Lalu Val berlari mendekatiku. Lalu kita pergi ke toilet.
"Aku pikir kau meninggalkanku."
"Kau tidak pernah berpikir, Val." Dia hanya mendengus kesal.
Ketika kami masuk ke dalam toilet... Splash!! Hebat, badanku semua basah. Sekarang apa?! Dan siapa yang melakukan ini!!
Aku keluar dari bilik toiletku, lalu di sana ada Grace. "Cukup! Aku muak! Sekarang apa?! Apa yang kau mau hah?!"
"Ada apa, Lyn?! Ada-- kenapa kau bisa basah?" Lalu dia menengok ke arah Grace. "Oh.."
"Aku?! Aku hanya ingin membalas perlakuanmu yang dulu kepadaku." Kata Grace marah. Hei! Di sini harusnya aku yang marah, kan?
"Memangnya aku pernah melakukan apa?" Tanyaku sedikit melembut.
"Kau merebut cinta pertamaku. Apa alasan itu tidak cukup?"
"Jujur saja, tidak. Itu terdengar konyol. Aku tidak merebutnya darimu. Cinta pertamamu itu yang memulai semuanya. Aku menolak laki-laki itu!"
Dia terbelak kaget. "Kau.. Kau menolaknya?"
Aku memutar bola mataku. "Tentu saja. Aku tidak menyukainya kenapa aku harus menerimanya?" Dia hanya terpaku di tempatnya dan menunduk.
"Lyn. Sebaiknya kau pulang sekarang. Kalau tidak kau nanti sakit, dan mereka bertiga akan memarahiku!" Val menarik lenganku keluar dari toilet. Lalu tidak lama kemudain terdengar suara bersin yang cukup keras.
"Mungkin kau terlambat Val, aku sudah masuk angin."
***
"Kau ini kenapa.."
"Tidak bisa..."
"Hati-hati sedikit.." Geram ketiga laki-laki itu. Demi Tuhan, apa yang mereka lakukan di kamarku?!
"Val! Kenapa kau membiarkan mereka bertiga masuk?" Tanyaku datar.
Dia hanya nyengir.. "Anggap saja mereka mengancamku." Aku menyentuhnya sebentar . "Hey!"
"Ohh.. Mereka menyuapmu ternyata. Ide hebat, Lyon." Yang di bicarakan hanya nyengir.
Aku memutar bila mataku, lalu menyelimuti seluruh tubuhku dengan selimut. "Pergilah.. Kalian mengacaukan istirahatku."
"Kami tidak akan pergi sebelum kau menjelaskan." Kali ini Grey yang bicara. Huh..
Aku menatapnya dengan tajam. "Biar aku saja yang jelaskan. Birkan Lyna istirahat dulu. Aku kasihan melihatnya." Kadang-kadang Val memang dewasa, tapi sifat suka bercandanya tetap tidak akan hilang.
Setelah itu, aku pun tertidur lelap.
***
Val POV"Dia benar-benar mengasingkan kalian dari radarnya hari ini. Apa ini cukup membuat kalian jera?" Tanyaku.
"Hei aku tidak melakukan kesalahan apa pun!" Bela Lyon.
"Aku tidak pernah ikut campur jika itu tentang Grey." Bela Vic, tenang.
"Apa kau bisa membela diri, Grey?" Tanyaku sambil menyeringai. Mungkin aku terlihat seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya. Yah, lupakan itu.
Dia menghela napas. "Baiklah! Ini salahku. Lalu sekarang apa?"
"Kurasa kau harus membunuh perasaanmu padanya. Itu akan sedikit memperdingin keadaan, kan?" Jawab Vic frontal.
Grey mengretakkan gigi. "Apa itu cara supaya kau bisa mendekati Lyna dengan mudah? Aku tidak terima-"
"Aku setuju dengan Vic, Grey." Sela Lyon. "Tidak mungkin kau akan membatalkan pernikahan orang tua kita kan? Apa kau tega merebut kebahagianannya?"
Vic hanya mendengus kesal. "Kau pikir aku juga terima kalau kau mendekati Lili?"
Aku hanya bengong. "Baiklah. Kalian semua harus menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir! Tidak ada bantahan!" Kataku cukup keras.
"VAL BISAKAH KAU MENGECILKAN VOLUME SUARAMU?! AKU TIDAK BISA TIDUR!!" Teriak Lyna dari atas.
Upss.. Maaf..
***
"Hoo.. Jadi begitu.." Aku menyeringai menatap Vic.
"Kenapa kau menatapku begitu?"
"Bukan apa-apa... Hanya saja kau akan menderita setelah aku tahu soal ini... Hahahahaha!!!"
"Aku merinding mendengarmu, Val. Sebaiknya kalau kau tidak punya rencana yang aneh-aneh."
***
Akhirnya update jugaa!! Hahahaa!
Chap ini terlalu sedikit gak? Soalnya kalau aku tambahin lagi nanti kebanyakan hehehe 😁😁
Did you enjoy this story? If your answer is yes, can you give me vote and comments? 😊Nad
KAMU SEDANG MEMBACA
Mind Reader
Teen FictionKau mau menjadi sepertiku yang punya kemampuan membaca pikiran? Aku bersedia memberikan kemampuan ini padamu, kalau saja aku bisa. -Lyna Freyana- Ketika rahasianya terbongkar, yaitu kemampuannya membaca pikiran, tidak ada satupun orang yang mau bert...