hai!
alangkah baiknya vote dulu sebelum membaca, trims dear"berangkat juga lu bogel!" celetuk junkyu begitu memasuki cafe dengan lemas.
hyunsuk mengibaskan tangannya "berisik lu ah, pala gue pusing"
"kenapa lu?"
"hhng gue gatau, makannya jangan brisik!"
"iya iya bogel maap"
hyunsuk tidak menggubris junkyu dan segera memasuki dapur.
"gue tidur bentar ya" titah hyunsuk langsung memejamkan matanya.
junkyu menyusul temannya itu kedapur "kenapa si lu ah? ga semangat lagi"
tak di gubris sama sekali karena hyunsuk benar benar memejamkan mata.
"yeu dasarrrr"
entah semesta yang memberkati atau bagaimana, sepanjang hyunsuk tidur tidak ada satu pembeli pun yang datang.
junkyu jadi ikutan ngantuk ngomong ngomong namun jika ia tidur takutnya ada pembeli yang datang.
ting..tring...
bel berbunyi menandakan ada pembeli yang datang.
junkyu beranjak sendirian, tanpa membangunkan hyunsuk.
"silahkan, ingin pesan apa?" tanya junkyu begitu melihat pembeli itu masuk.
"pesen yang jual boleh gak" sahut pembeli itu di iringi tawa ringan.
"haruto?! ngapain kesini?"
"gapapa, aku pengen ngobrol aja sama kamu eh btw aku pesen latte ya, nanti anterin ke sana"
junkyu mengangguk lalu segera membuat pesanan haruto, pacarnya.
setelah selesai junkyu segera mengantarkan ke meja haruto.
"silahkan" ia meletakan gelas tersebut pelan.
"duduk dulu" titah haruto melihat junkyu hendak beranjak.
junkyu mengangguk lalu mendudukan dirinya di kursi kosong depan haruto.
haruto menyeruput lattenya "hyunsuk? kemana?"
"tidur, kecapean dah keknya"
"loh? bukannya kata kamu kemarin hyunsuk gak masuk?"
"gak tau juga, oh iya kamu kesini naik apaa?"
"sepeda motor lah"
"iya, yang mana?"
haruto menaikkan alisnya "biasa lah"
junkyu menatap sinis pacarnya "supra itu?"
"ya kalau bukan yang mana lagi sayangku cintaku" ujar haruto tersenyum lebar.
obrolan pun berlanjut beberapa menit sebelum lonceng cafe kembali berbunyi.
junkyu beranjak "eh, ada pembeli"
haruto mencekal tangan pacarnya itu "sebentar, keknya bukan"
mereka berdua menoleh ke arah pintu, terlihat anak kecil disana, sepertinya junkyu kenal.
"loh? dobby?!" teriak junkyu begitu menyadari itu anak jihoon.
"siapa? kamu kenal yank?" tanya haruto sedikit terheran.
doyoung langsung berlari menghampiri junkyu.
"kesini sama siapa?" tanya junkyu begitu doyoung sampai didepannya.
"sama ayah!" sahut bocah itu terlihat ceria.
junkyu tersenyum lalu mengelus surai hitam anak tersebut.
"dobby mau cali bunda ada?" dobby bertanya dengan antusias.
"b-bunda? bunda siapa?" junkyu kebingungan.
"bunda! dia bilang kelja disini dan dobby menyusul kesini" sahut doyoung panjang lebar.
"bunda? bunda siapa? disini kan cuma ada gue sama hyunsuk?" junkyu bergumam masih kebingungan.
"loh? dobby kok kesini"
junkyu menolehkan kepalanya ke arah dapur, disana ada hyunsuk yang baru terbangun sembari mengucek matanya.
"bundaaa!" doyoung langsung berlari menghampiri hyunsuk yang masih mengumpulkan nyawanya.
hyunsuk membuka matanya merasakan doyoung memeluk pinggangnya "dobby kangen bunda"
junkyu cengo melihat pemandangan tersebut "loh? ini apaan asu" ia mengumpat kebingungan.
"bunda bangun tidul?" tanya doyoung penasaran.
"iya, kamu kesini sama siapa?" hyunsuk mengusap surai doyoung sayang.
"sama ayah, nah itu dia ayah!" doyoung menunjuk pintu terbuka menampilkan jihoon yang berbaju jas rapi disana.
"lu utang penjelasan sama gue" ujar junkyu begitu emosi.
jihoon yang baru saja duduk disamping haruto menyengir tanpa dosa.
"eh kebetulan lu disini" jihoon menepuk bahu pacar junkyu itu sok asik.
haruto ketawa canggung "hehe ngapel, anak muda kak"
"ayah! dobby mau kue boleh nda?" teriak doyoung dari dapur.
"ijin dulu sama bunda" sahut jihoon juga berteriak.
doyoung tersenyum pada hyunsuk "bunda boleh yaa?"
hyunsuk menghela nafas, ga kuat tuh dia sama yang gemes gemes "iya, tapi dikit aja ya? ini manis soalnya"
jadi tuh doyoung minta kue coklat yang ada di kulkas cafe, kan itu manis banget hyunsuk takut anak itu batuk.
"kamu tunggu sini, bunda ambil piring dulu ya?" doyoung mengangguk.
tak lama hyunsuk kembali sudah membawa sepotong kue coklat untuk doyoung.
ia menyerahkan itu pada doyoung "nih kamu kedepan ya?"
doyoung menerimanya dengan senang "ayah bilang ayah mau ngomong sama bunda"
"iya, kamu kedepan dulu, bunda mau cuci muka"
doyoung mengangguk "oke bunda!"
dengan senang ia kembali ke meja depan di tempat ayahnya dan kak junkyu sedang mengobrol.
bersambung..
hallo! how's your day babe?!
aku pikir ini cerita makin aneh plus ngelantur ajaa sksks, maaf yaaa
jangan lupa votment biar aku gak mood bikin konflikk
music for today: evakuasi, hindia
sampai jumpa di part selanjutnya👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
〃bunda, hoonsuk ✔
Randomft. doyoung "bunda hyun cantik kan, ayah?" ©sokiecho, 2023