cookies

6.7K 799 109
                                    

hai!
alangkah baiknya vote dulu sebelum membaca, trimss dear






hyunsuk kini duduk di sofa kamar doyoung setelah selesai mandi.

"hngg" doyoung menggeliat pelan dalam tidurnya.

tapi kemudian wajah kecil itu tersenyum.

hyunsuk terkikik pasti anak itu sedang mimpi indah.

"oh iya, gue kan mau ngabarin junkyu ya" gumam hyunsuk mengeluarkan ponselnya.

tak lama panggilan pun tersambung.

"halo? kok lu belum dateng ke cafe?" tanya junkyu di sebrang sana.

hyunsuk tertawa pelan "gue ijin deh, gaenak badan"

"dih? kok gitu anjing" sungut junkyu tak terima.

"kan kemarin kata lu gue kurang semangat kyuu" rengek hyunsuk pelan.

"oo yaudah sih, gws ya bocil" junkyu tertawa di sebrang.

"anjing, makasih"

hyunsuk langsung mematikan telpon.

"bosen banget gue anjing" keluh hyunsuk bangkit dari duduknya.

"kalo semisal gue bikin cookies gapapa kali ya? tapi gue ijin pak jihoon dulu mesti" gumam hyunsuk terlihat bingung.

ia menarik nafas pelan "oks deh gapapa"

hyunsuk segera keluar dari kamar doyoung dan menuruni tangga.

terlihat jihoon masih fokus dengan laptopnya dan hyunsuk segera menghampirinya.

"apalagi?" tanya jihoon jengah.

"mau bikin cookies boleh? saya bosan" pinta hyunsuk.

"emang bisa?" tanya jihoon masih fokus dengan laptopnya.

hyunsuk berdecak malas "situ nanya apa ngejek"

jihoon tersenyum tipis "ya sana"

"yess! makasih pak!" hyunsuk berseru riang langsung berlari kecil menuju dapur.

jihoon tertawa kecil melihat kelakuan hyunsuk, entah kelakuan anak itu selalu bikin jihoon ketawa.

surai hitam kecoklatan itu yang bergerak naik turun karena hyunsuk melompat lompat kecil, kemeja yang jihoon beri itu kebesaran ternyata di tubuh hyunsuk.

belum lagi celana selutut itu, ah jihoon jadi gemas sendiri melihatnya.

ia menepuk kepalanya sendiri "apa yang lu pikirin jihoon!"

hyunsuk dengan girang memgambil bahan bahan dari lemari dapur milik jihoon.

"enaknya buat apaa? oh gue tau" hyunsuk bergumam riang.

"kak! kalo habis gapapa?" teriak hyunsuk agar jihoon mendengarnya.

"ya!" hanya balasan singkat itu.

hyunsuk tertawa jahat.

ia segera memulai membuat adonannya.

setengah jam berlalu hyunsuk tengah mencetak adonan di loyang.

"oke, tinggal dikit!"

"huaaa bunda! bunda mana hiks!" teriakan doyoung dari kamar terdengar sampai lantai bawah.

"kak tolong dobby! ini nanggung!" pinta hyunsuk pada jihoon.

jihoon berdecak malas lalu beranjak dari duduknya, padahal ia baru saja selesai dengan pekerjaanya.

sampai di atas jihoon melihat doyoung duduk bersimpuh di depan pintu sembari menangis kencang.

〃bunda, hoonsuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang