her

6.3K 743 24
                                    

hai!
kangen yaa wkwkw
jangan lupa vote dulu dear, trims
















"loh? kok?"

"mamah kok disini?!" teriak jihoon heboh.

iya, tadi yang membukakan pintu itu mamahnya jihoon, rose.

rose menggeplak pundak jihooon "hush, nanti dia bangun"

"oo, iya mah, jihoon anter dia dulu ke kamar ya? keburu pegel"

"habis ini kamu kebawah"

"iya mamah rojeh tercinta"

jihoon segera berjalan melewati mamahnya, berjalan dengan pelan agar tidak menimbulkan suara.

sebelum menidurkan hyunsuk kekamarnya, jihoon menyempatkan diri menengok dikamar dobby.

ia membuang nafas lega "untung udah tidur"

lanjutlah jihoon jalan kekamarnya.

cklek!

pintu kamar jihoon terbuka segera ia berjalan menuju ranjangnya, menidurkan hyunsuk dengan pelan disana.

"hngg" hyunsuk sedikit menggeliat mencari posisi nyaman.

"sstt sst huss" jihoon mengusap dahi tersebut pelan agar hyunsuk kembali tenang.

dirasa sudah tenang ia menaikan selimut sampai batas dada hyunsuk.

jihoon memandang wajah kecil yang terlelap itu "sebenarnya kamu siapa hyun? kenapa dengan cepat kamu bisa ambil perhatian saya dan dobby?"

tak mau berkecamuk dengan pikirannya jihoon segera keluar dari kamarnya.

jihoon turun kebawah, bisa di lihat mamahnya sedang sibuk menonton tv.

"mamah!"

rose menoleh ke arah jihoon yang berada di ujung tangga, anak itu sedang tersenyum seperti orang bodoh.

"kesini! malah diem aja"

jihoon menyengir lalu menghampiri mamahnya, duduk di sofa kosong sebelah rose.

"kenapa ya mah?"

rose bersedekap dada "kenapa kenapa! masih nanya kamu?"

"ngegas banget mah, jihoon nanya baik baik loh padahal"

"tadi itu siapa?" tanya rose tanpa basa basi.

jihoon panik mas "t-temen atuh mah"

rose mencibir "temen kok gendongan segala, mana ada"

"loh? ada tadi"

"halah, bohong cerita aja sama mamah keliatan banget cara kamu ngeliat dia tuh udah beda"

"dih? beda gimana coba mah?"

"sama, persis ketika kamu natap dobby"

alis jihoon menaut "masa iya mah?"

rose menggeplak bahu anaknya itu "kamu tuh! di kasih tau juga!"

jihoon meringis sembari memegang bahunya "ssh jadi jihoon kudu cerita mah?"

"jidi jihiin kidi criti mih? iya lah dodol! pake nanya!"

sebenarnya dia ragu tapi gimana pun caranya pasti akhirnya mamah jihoon bakalan tahu.

"mamah siapkan popcorn, jihoon bakalan dongeng!" jihoon berseru dramatis.

rose memutar bola matanya malas "pelan! nanti dobby rewel lagi!"

jihoon teringat "tadi dobby rewel mah?"

"iya, nyariin bundanya sampe nangis sesegukan"

"ooo gitu ya mah"

rose keburu kesal "kamu bilang mau cerita? gimana sih?"

jihoon ber oh ria "oo, mamah jadi dengerin ya?"

bocah gendeng!.

akhirnya jihoon menceritakan bagaimana dia dan doyoung bertemu hyunsuk di taman.

hingga kejadian doyoung demam.

rose mengangguk memahami cerita tersebut dari awal sampai akhir.

ia meneguk teh yang telah di buat bibi lee tadi "oo jadi gitu"

"iya mah, jihoon sebenernya juga bingung mau gimana"

"mamah sih oke ya" celetuk rose tiba tiba.

mata jihoon memincing curiga "oke? oke apanya?"

"iya itu cocok cocok aja sama kamu, dobby juga udah srek kan?"

jihoon menggaruk tengkunya yang tidak gatal "y-ya gimana ya mah? nanti jihoon pikirin lagi lah"

rose menghela nafas "susah nyari pengganti jihoon, kamu juga pasti pertama kali lihat dobby seceria itu kan?"

"mamah yakin, pasti dobby sering nyeritain hyunsuk ke teman temannya di sekolah, bangganya dia ketika punya seorang bunda" rose melanjutkan ucapannya.

jihoon bingung, hatinya bimbang.

rose paham "mamah ga maksa kamu, tapi coba kamu pikirin kebahagiaan dobby, bayangin kalo hyunsuk ga dateng ke kehidupan dobby, mungkin anak itu gabakal seceria itu sekarang"

benar, memang benar bahkan ketika hyunsuk meninggalkan anak beumur empat tahun tersebu, anak itu benar benar menangis sampai sesegukan.

rose mengusap bahu anaknya pelan "gausah dipikirin masih banyak waktu, mending sekarang kamu tidur ji"

jihoon mengangguk pelan lalu beranjak dari sofa "mamah tidur sini kan?"

"iya, besok mamah mau lihat hyunsuk"

sahutnya sembari tersenyum lebar, gak sabar mau lihat calon mantu wkwk.

"yaudah sih, jihoon ke atas dulu" pamit jihoon berjalan menaiki tangga.

jihoon membuka pintu kamarnya pelan, takut hyunsuk terbangun.

ia melirik jam menunjukan pukul 9.

berarti cukup lama jihoon dan hyunsuk di supermarket tadi.

tak mau ambil pusing dengan ucapann mamahnya tadi, jihoon segera merebahkan dirinya di sofa.

kalo jihoon tidur di kasur pasti bangun bangun hyunsuk langsung heboh.

jihoon rela sakit leher daripada mendengarkan teriakan hyunsuk pagi pagi.







bersambung..

hai? how's your dayy?

maaf baru up yaa, kemarin ada sedikit masalah irl tapi gapapaa

oh iya sama satu lagi, mungkin aku besok besok gabisa update rutin ya tiap hari wkwk bcs i sedang bm era

music for today: terimakasih, halstage

sampai jumpa di part selanjutnya👋👋👋

〃bunda, hoonsuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang