Aku terbangun di sebuah ruangan, aku tidak tahu dimana ini, ada banyak alat medis di sini. Apakah aku ada di rumah sakit?
"Oh, kau sudah bangun." ucap seseorang, membuatku menoleh ke arahnya.
Seorang dokter.
"Syukurlah anda sudah bangun." sambungnya
Ternyata memang benar aku berada di rumah sakit. Sang dokter menanyakan beberapa pertanyaan padaku untuk mendiagnosa.
Kuperhatikan dokter itu, rasanya ada yg aneh bagiku, tapi di sisi lain itu sudah biasa. Ada yg ganjal.
Setelahnya dokter itu keluar ruangan untuk membiarkanku sendiri karna aku memang butuh ruang.
Kata dokter tadi, aku kecelakaan yg mengakibatkan kakiku lecet sedikit sehingga tidak bisa jalan(tenang,tidak lumpuh kok). Memang benar, hal yg terakhir kuingat adalah aku kecelakaan dan kakiku mati rasa. Seingatku aku mencoba menyelamatkan seseorang dari jalanan, dan sepertinya kakiku terseret. Aku tidak ingat kendaraan apa yg menabrak ku. Yg kuingat hanyalah aku menyelamatkan seorang wanita paruh baya yg sepertinya hampir berumur tua.
Aku pun bangun dari baringku, hal yg pertama kulihat adalah kakiku yg sedang digips dan digantung saat ini. Aku juga memperhatikan ruangannya, nampaknya cuma aku yg ada di ruang ini.
Aku jadi kepikiran, apa wanita itu baik-baik saja? Saat setengah sadar waktu di jalanan, aku ingat dia menelpon ambulans. Berarti dia baik-baik saja.
Aku pun mengambil ponselku yg sedari tadi berada di atas meja sampingku. Ada juga tasku di sana. Sepertinya mereka mencoba menghubungi keluargaku. Tapi aku menguncinya sih.
Selain itu orang tuaku juga tidak ada di sini, aku kan tinggal sendiri semenjak kuliah 2 tahun lalu. Orang tuaku dan aku beda kota tempat tinggal.
Rasanya jadi kangen mereka, mereka kan sudah meninggal.
Huh...?
Tunggu..?!
Mereka hidupkan..? Atau.. meninggal..?
Aku pun mengambil cermin kecil dari dalam tasku. Sontak aku kaget dan shock.
"Eh?... Doyuhodo?" gumamku, aku lagi-lagi terkejut.
Bukannya tadi bahasa Jepang ya..? Aku kan bukan orang Jepang. Aku memang penyuka anime tapi.. Aku tidak menggunakan bahasa Jepang di kehidupan sehari-hari.
Oh iya, tadi dokter itu juga berbicara menggunakan bahasa Jepang? Kok aku bisa ngerti sejauh itu?
Aku memandang horor sekitar dan tiba-tiba saja kepalaku sakit seperti ada yg berdering keras di dalamnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beberapa hari kemudian...
Aku sepertinya sudah mulai bisa mencerna apa yg terjadi.
Kini kejadian spiritual terjadi padaku. Bagiku ini hal gila karna aku lebih percaya ke hal yg logika. Aku merasuki sebuah tubuh perempuan muda berusia 24 tahun. Tidak hanya itu, sepertinya aku juga melakukan lintas dimensi. Menurut pandanganku, di sini rasanya tidak seperti di real life, lebih ke gambaran tentang anime. Jadi,saat ini aku sedang berada di sebuah anime.. kan? Tapi aku belum tahu aku ada di anime mana.
Tidak hanya itu, ingatanku dan ingatan tubuh ini saling mengunci satu sama lain. Maksudnya aku mengingat semua memori orang ini termasuk memoriku,tapi tidak tercampur aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire...
Fanfiction"EEHH!!? Amuro-san dan Tomoyo-sensei berpacaran?! "Kaget Conan dengan mata yg terbelalak. " Ssshh" Sonoko langsung membungkam mulut Conan dengan tangannya, "Jangan keras-keras, bocah nakal!" "Sou yo, Conan-kun." Ran mengangguk dengan antusias dan ma...