Begitulah. Kencanku dengan Izaya berakhir seperti bukan kencan. Sialnya, anak itu mau meminta kencan lagi karna kencan ini kacau dan aku tidak menikmatinya, lebih tepatnya dia yg berbuat seenaknya.
YA IYALAH. MANA MUNGKIN AKU MENIKMATI KENCAN YG BUKAN KENCAN ITU.
Parahnya lagi, semalam kami berakhir di kantornya Kogoro. MANA ADA AMURO DAN RAN LAGI. Kalau soal Conan, aku tahu shota manis—maksudku, bocah detective itu sadar soal betapa berbahayanya Izaya. Tapi Amuro.
Gawat kalau Izaya sampai tertarik pada Amuro mengingat bagaimana pertemuan pertama mereka. Serta hubungan Amuro denganku. Izaya bisa-bisa mengacaukan alur cerita dunia DETECTIVE CONAN. Anime KESUKAANKU. Inilah kenapa aku tidak mau Izaya bertemu dengan karakter DC manapun!!!!!!!
Ugh. Kalau soal Ran.. aku tahu Izaya itu menghormati perempuan manapun asalkan tidak melewati batas. Jadi kemungkinan besar tidak akan terjadi apa-apa—tidak—meski begitu aku tahu, Izaya itu dapat mempengaruhi siapapun. Apalagi kalau targetnya Ran. Menurut pengalamanku selama 24 tahun ini tentang Izaya. Percayalah. Ran pasti akan terpengaruh, jika Izaya merencanakan sesuatu padanya.
"Tomoyo-sensei..!"
Aku tertegun, refleks menoleh ke sumber suara dimana terdapat Takeru di samping mejaku. Aku terlalu larut dalam pikiranku sehingga tidak memperhatikan keponakan manisku.
"Ada apa, Takeru-chan?"
Takeru memutar bola matanya malas. Ukh, dia manis. Sangat manis. Terlalu manis. Sekarang, aku butuh yg manis-manis.
"Apa baa-san mendengarkanku?"
"Yup! Tentu saja. Tapi aku tidak mencernanya dengan baik." Jawabku polos.
"Arkh!!" Takeru manahan amarah, haha, terlihat jelas dari raut wajahnya.
Yahh.. tidak seperti kemarin-kemarin. Sekarang moodku cukup bagus karna hari ini Izaya pulang! Aku sangat lelah karenanya akhir-akhir ini.
Biasanya aku memiliki firasat buruk atau semacamnya. Tapi sekarang, entah keberuntungan apa yg akan terjadi padaku nanti. Firasatku mengatakan bahwa akan terjadi hal baik padaku. Aku benar-benar senang bukan main, meskipun sempat stress tidak jelas semalam berkat Izaya:)
Apa Dewi keberuntungan masih berpihak padaku? Kuharap iya. Soalnya aku sangat bergantung padanya.
Memikirkan soal Izaya. Kemarin, sebagai uang muka, Izaya memberikan cek pada Kogoro senilai 10juta yen. Kalau Kogoro berhasil memecahkan sandi pada ponsel itu, dia akan memberikan sisanya, yaitu senilai 90juta yen.
Astaga. Entah aku harus bilang Izaya itu boros atau apa. Tapi kehilangan uang senilai itu hanya masalah kecil baginya. Pria tidak waras itu bahkan pernah menghabiskan uang yg jauh lebih banyak, sampai-sampai membuat kaa-san stress khawatir masa depan Izaya itu jadi orang pemboros. Untungnya, kekhwatiran kaa-san tidak terjadi, karna selang beberapa tahun kemudian, Izaya bosan. Karna menemukan sesuatu yg sangat-sangat jauh lebih menarik daripada nilai guna uang."Takeru-chan, sebentar lagi bel sekolah berbunyi. Kita bahas itu nanti saja, ya?" Saranku kepada Takeru yg menatapku dengan pandangan kesal. Hehe, kubalas saja dengan senyuman cerahku.
"Tomoyo-sensei, tolong jangan sering menunda-nunda." Takeru menghela nafas panjang.
"Tentu saja. Kita selesaikan itu besok-"
"Baa-san sudah mengatakan hal yg sama dari 3 hari yg lalu. Besok, besok dan besok. Sekarang, tidak ada besok lagi. Sebentar, pulang sekolah." Takeru menjawabku dengan nada yg sedikit ditekankan pada 2 kalimat terakhir. Dia tersenyum, tapi tidak dengan auranya.
Aku melongo terkejut(baca: pura-pura terkejut) mendengar Takeru. Padahal aku lebih menyukai dirinya yg tsundere. Tapi Takeru yg seperti ini juga sangat bagus.. keren!
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire...
Fanfiction"EEHH!!? Amuro-san dan Tomoyo-sensei berpacaran?! "Kaget Conan dengan mata yg terbelalak. " Ssshh" Sonoko langsung membungkam mulut Conan dengan tangannya, "Jangan keras-keras, bocah nakal!" "Sou yo, Conan-kun." Ran mengangguk dengan antusias dan ma...