Sahabat terbaik itu adalah sahabat yg bisa menjadi musuh paling berbahaya karna sudah tahu betul apa kelemahan yg kita miliki.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi ini, seperti biasa.. aku pergi ke sekolah untuk mengajar. Ya, setidaknya hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada hal spesial yg terjadi.
Kira-kira sudah sampai di mana episode Conan berjalan ya? Kalau aku tidak salah ingat, keterakhir kali itu sampai di episode kasus tentang gunting ciptaan profesor Agasa. Ngomong-ngomong soal profesor Agasa, aku mungkin harus mengambil alat itu dalam waktu dekat ini. Sudah cukup lama juga alat itu menginap di sana. Sekalian aku harus bertemu dengan Subaru kalau sempat. Akhir-akhir ini aku lupa menghubunginya, padahal aku membutuhkannya.
Aku menatap anak-anak kelasku yg sedang senam dari jarak agak jauh; mengawasi. Sesekali aku menatap Takeru, sepertinya anak itu sadar aku menatapnya, ia langsung berbalik dengan wajah agak memerah padam. Imut. Aku penasaran, apa Takeru tidak gusar? Maksudku, di mata murid-murid lain Takeru adalah anak kesayanganku, tidak banyak yg tahu kalau dia adalah keponakanku. Biasanya anak kesayangan guru itu dikucilkan atau semacamnya, tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk Takeru ya.
Aku menghela nafas berat, ini sudah kali ke berapa aku menghela nafas? Akhir-akhir ini aku sering melakukannya.
Oh. Sudah lewat beberapa hari semenjak tragedi hari itu. Aku harus berterimakasih pada Amuro dan Cale. Saat itu aku tidak akan bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan dari mereka.
Rencanaku adalah menggunakan Amane sebagai umpan untuk menarik Ranpo ke titik tempat yg kumau, di sana juga akan ada Subaru yg bersiap di posisinya untuk menembak mati pria gila itu. Aku juga ingin Amuro membantuku memikirkan segala akibat dari rencanaku nanti, takut jangan sampai ada celah dan persentase untuk membunuh Ranpo menurun. Lalu aku ingin Cale menyiapkan tempat itu untukku.
Aku tidak mau mengotori tanganku, jadi kumanfaatkan saja Subaru. Lalu Cale punya hubungan bisnis yg buruk dengan keluarga Zenzi, itulah sebabnya ia sangat mau membantuku. Bahkan repot-repot menyembunyikanku dari Ranpo apabila rencanaku atau rencananya tidak berhasil untuk membunuh orang itu. Pembunuh bayaran tidak mampan sama malaikat pencabut nyawa itu. Aku dan Cale berada di perahu yg sama.
Bagaimana caranya agar Subaru mau menggunakan kemampuannya untukku? Aku tidak punya cara khusus untuk memikirkannya.
Apa aku memang berniat membunuh Ranpo? Nyatanya, 60% itu memang keinginanku! Sejujurnya aku masih takut dan enggan untuk melakukannya. Maksudku, Ranpo itu adalah anak sekaligus pewaris satu-satunya Zenzi group, apa tidak apa-apa membunuhnya? Yg ada masalah akan bertambah lebih besar. Tapi aku ingin menyingkirkannya agar hidupku tenang, setelah dipikirkan lagi yg ada hidupku mungkin tambah tidak tenang.
Haha, bukan berarti aku akan mundur, sialan!
Sudah kubilang bukan? Memang kadang rencanaku tidak sesempurna rencana orang-orang jenius dan cerdas lainnya. Tapi aku selalu memikirkan segala macam sebab akibat dari semua tindakan maupun rencanaku. Aku tidak sendiri di sini, aku punya Cale yg ternyata juga cerdas dan liciknya sama seperti pria-pria gila yg kukenal. Untunglah Cale tidak gila sama seperti mereka. Sebenarnya kemampuanku masih sangat kurang kalau harus melawan mereka! Tapi ayolah! Jika Zenzi adalah penguasa Jepang, maka Cale adalah pemimpin dari group yg cukup berpengaruh di benua Eropa. Gotcha! Aku sangat mencintai keberuntunganku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire...
Fanfiction"EEHH!!? Amuro-san dan Tomoyo-sensei berpacaran?! "Kaget Conan dengan mata yg terbelalak. " Ssshh" Sonoko langsung membungkam mulut Conan dengan tangannya, "Jangan keras-keras, bocah nakal!" "Sou yo, Conan-kun." Ran mengangguk dengan antusias dan ma...