"Ha.. ha.. haa."
Amuro menoleh ke arahku, bingung dengan suara yg kukeluarkan.
Sebenarnya aku mau bersin tapi tidak keluar-keluar. Salah satu hal yg menyiksa bagiku.
"Shinomo-"
"Hatshiiiiu-!" Akhirnya, bersinnya keluar juga. Untung aku reflek menutup hidung dan mulutku dengan kedua tangan. Kalau tidak.. ugh, mana ingusnya ngalir lagi. Eww.. padahal ingusku sendiri.
Aish, mana suara bersinku aneh.
Aku lalu menoleh ke arah Amuro. Oh, dia sudah mengeluarkan sapu tangannya. Wajahnya tadi sepertinya cukup kaget mendengarku bersin keras.
Ia lalu menyodorkan sapu tangannya ke arahku."Ah, daijobu. Aku membawa sapu tanganku sendiri." Aku tidak mungkin langsung melepas kedua tanganku begitu saja.
Yg ada ingus cair dan lengket keluar. Aku tidak mau dianggap jorok sekali atau semacamnya. Apalagi di depan husbuku.
Salahku sendiri. Karna semalam malah hujan-hujanan. Mana paket nangis tidak jelas lagi. Hadehh.. aku malu sumpah memikirkan kejadian tadi malam.
.
.
.Aku bertemu Amuro saat hendak pulang dari kantor polisi. Lalu, kami jalan bareng. Tidak tahu tujuannya di mana, jalan aja.
Aku membelakangi Amuro, membersihkan ingus dan air liurku. Perasaan selesai mandi tidak lagi keluar deh nih cairan lengket. Kenapa sekarang? Di saat aku sedang berduaan dengan husbuku?
Selesai dengan kegiatanku. Aku kembali berbalik ke arah Amuro.
"... Mau olahraga pagi bersama?" Ajak Amuro padaku. Dan langsung kutolak mentah-mentah.
Yah, gagal sudah rencanaku jalan-jalan santai sama Amuro. Karna Amuro selepas ini berniat olahraga pagi, aku berniat pamit. Tapi arah mataku tiba-tiba tertuju pada sebuah papan iklan besar yg ada di jalan; tentang olahraga.
... ada poster Kazuki-ah-Tsukasa-kun di sana. Heh, dia benar-benar seorang atlet voli sukses dan terkenal serta berkualitas. Oh ya.. kalau tidak salah sebentar lagi ada pertandingan persahabatan. Biasanya aku menemani Rai-chan untuk menonton pertandingannya.
...
"Shinomoto-san..?"
Kali ini atensiku langsung beralih ke Amuro yg sepertinya memanggil namaku barusan. "Nani?"
Amuro menatapku sesaat lalu menampilkan senyum ramahnya seperti biasa, mengajakku untuk kembali berjalan.
Aku hampir lupa. Aku kan mau pamit tadi.Aku berpamitan pada Amuro. Amuro sempat bertanya alasannya. Dan langsung kujawab aku tidak mau olahraga pagi. Mendengarnya, Amuro cengo sesaat lalu tertawa. Sumpah, gantengnya bertambah.
Maksudku, kapan lagi bisa melihat wajah Amuro yg jarang ia tunjukkan di anime?Selesai menyeka air mata, ia bertanya apakah aku ada waktu luang. Kebetulan aku senggang jadi kuiyakan saja.
Tidak kusangka ia mengajakku jalan pagi bersama, sekaligus dia traktir brownies coklat. Tentu saja aku mau.Amuro+jalan-jalan+makan.
Tunggu..
Kayaknya ada yg ganjal..
Bukankah..
...itu sama saja dengan kencan?
AAAARHGGGGGG...!!!!
EH?! MASA?! TAPI BENAR KAN?!
WOI! WOI! WOI! SABAR!!
INI GIMANA KESIMPULANNYA..?!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire...
Fanfiction"EEHH!!? Amuro-san dan Tomoyo-sensei berpacaran?! "Kaget Conan dengan mata yg terbelalak. " Ssshh" Sonoko langsung membungkam mulut Conan dengan tangannya, "Jangan keras-keras, bocah nakal!" "Sou yo, Conan-kun." Ran mengangguk dengan antusias dan ma...