"Hanya orang terkasih, tersayang, dan tulus. Yang bisa membuat kita merasa aman dan nyaman dalam genggamannya."
☆☆☆☆
"Kalau tuhan merestui, aku mau kita balik lagi kayak dulu."
Gracia terdiam mendengarnya. Ia tidak tau harus menjawab apa.
"Gre!"
Gracia menyadarkan diri dari lamunannya.
"Kita obrolin ini nanti aja ya, Sean?"
"Kenapa?"
"Ini udah malam kamu juga harus istirahat."
"Oke... Selamat tidur."
Gracia menghela napas setelah telepon berakhir. Tian yang berdiri di tangga mengerutkan keningnya melihat mamahnya yang tengah memijit pelipis.
"Mah?" panggil Tian.
Gracia menoleh kaget.
"Tian?!"
"Mamah pusing?" tanya Tian.
Gracia mengangguk. "Kayaknya pusing karena kurang istirahat," jawab Gracia.
Tian turun dari tangga dan menghampiri mamahnya membantu memijat pelipis mamahnya dengan lembut.
"Besok mamah istirahat aja nggak usah kerja dulu."
Gracia menggeleng pelan.
"Mamah lagi banyak pesanan, Tian."
"Tapi, kalau nanti mamah drop gimana?"
"Tenang aja... Mamah kan kuat!"
Gracia menggenggam tangan anaknya sembari tersenyum manis.
"Kamu belum tidur?"
"Lagi ngerjain tugas."
Gracia melihat jam di dinding ruang tamu. Ternyata, sekarang sudah jam 9 malam.
"Waktunya tidur, sayang. Kamu nggak boleh sampai begadang apa lagi kecapekan," ucap Gracia.
"Iya... Abis ini aku tidur kok," balas Tian.
"Besok jangan naik angkutan umum lagi ya? Mamah tuh khawatir banget. Apa lagi tadi kata om Sean kamu hampir ketabrak mobilnya, kan? Untung ada dia yang nolongin kamu."
Tian tersenyum.
"Kalau Tian berhenti naik angkutan umum nanti Tian nggak bisa pulang bareng lagi sama kak Chika, mah."
"Tapi..."
"Mamah tenang aja, selagi masih ada kak Chika hidup aku bakal baik-baik aja kok."
Gracia menghela napas.
"Yaudah... Sekarang kamu tidur ya, udah malam."
Tian mengangguk, lalu mengecup pipi mamahnya.
Cup!
"Selamat tidur mamah!"
"Selamat tidur juga anak baik."
Setelah Tian masuk ke dalam kamar. Gracia pun masuk ke dalam kamarnya yang berada di sebelah kamar Tian. Ia duduk di kursi meja rias dan membuka lacinya.
Selama 16 tahun, sampai detik ini pun Gracia masih menjaga cincin yang pernah di berikan oleh Sean tepat di hari pernikahannya dulu. Ia masih ingat sekali bagaimana dulu Sean yang terus mengatakan padanya akan menikahinya dan mempunyai dua anak yang lucu. Namun, semua mimpi mereka harus terkubur karena terhalang restu orang tua dari Gracia.
![](https://img.wattpad.com/cover/332096276-288-k106287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FLYING HOPE [ENDING] ✓
Teen FictionBaca aja dulu siapa tau tertarik. __________________ Maret, 2023.