Marsha membuka kedua matanya setelah terpejam selama dua jam. Ia merubah posisinya menjadi duduk dan berkedip sekali.
Chika membuka pintu kamar dan masuk ke dalam. Hari ini Chika akan menitipkan Marsha pada Zee, karena dirinya ada jadwal cuci darah di rumah sakit bersama Tian.
"Sha, lo udah bangun?"
Marsha mengangguk pelan.
"Hari ini lo sama Zee dulu ya di rumah. Gue mau cuci darah di rumah sakit sama Tian," ujar Chika.
"Cuci darah?"
Chika menepuk jidatnya pelan. Ia lupa kalau Marsha sedang hilang ingatan.
"Iya... Nanti gue ceritain ke lo kalau udah pulang, soalnya gue lagi buru-buru banget nih."
"Yaudah... Gapapa, hati-hati di jalan Chika."
Chika tersenyum mengangguk.
"Gue berangkat ya... Bentar lagi kayaknya Zee sampai," ucap Chika mengelus lembut kepala Marsha.
"Oke."
Chika pun akhirnya berangkat bersama Tian yang sudah menunggu di ruang tamu. Setelah Chika berangkat, Marsha turun dari ranjang mengambil barang yang ia simpan di bawah ranjang.
Sebuah Flashdisk.
Marsha bernapas lega melihat barangnya yang masih tersimpan. Ia menggenggam Flashdisk tersebut sangat erat dan tatapan matanya berubah menjadi tajam.
Mendengar suara deru mobil yang datang dari depan. Marsha yakin itu adalah Zee. Ia pun mengantungi Flashdisk tersebut ke dalam saku celananya.
Marsha merebahkan tubuhnya di atas kasur dan matanya berpura-pura terpejam.
Tok! Tok!
"Marsha?" panggil Zee dari luar.
Merasa tak ada jawaban dari dalam. Zee akhirnya membuka pintu dan masuk ke dalam.
"Masih tidur."
Zee duduk di tepi ranjang, tangannya mengusap lembut wajah Marsha yang tampak tertidur pulas.
"Marsha... Ini gue, Zee."
Marsha membuka matanya perlahan-lahan. Ia berpura-pura kembali menjadi buta.
"Hai..." sapa Marsha.
Zee tersenyum.
"Chika udah bilang belum sama lo?"
"Udah... Katanya dia mau cuci darah, terus aku di titipin ke kamu."
"Iya... Gue bakal temenin lo di sini sampai Chika pulang dari rumah sakit."
"Makasih."
"Sama-sama. Btw lo udah makan belum?" tanya Zee sambil melihat arloji yang berputar jarumnya di tangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore.
"Kebetulan belum," jawab Marsha. Perutnya benar-benar lapar.
"Mau keluar makan bakmie nggak? Lo paling suka banget soalnya sama bakmie kalau lagi keluar sama gue," kata Zee.
Marsha tersenyum.
"Boleh... Tapi, aku siap-siap dulu ya?"
"Nggak usah dandan, lo tetep cantik kok walaupun kayak gini juga."
Marsha menggeleng pelan.
"Mau ganti baju dulu. Masa iya aku keluar harus pakai baju ini?"
"Yaudah... Gue tunggu di luar ya, kalau ada apa-apa panggil gue."
![](https://img.wattpad.com/cover/332096276-288-k106287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FLYING HOPE [ENDING] ✓
Подростковая литератураBaca aja dulu siapa tau tertarik. __________________ Maret, 2023.