"Ayo kita putus."
Zee menekan penanya sampai patah. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah merelakan hubungannya dengan Marsha kandas begitu saja.
"Ini semua pasti akal-akalannya Jessi aja, supaya gue bisa putus sama Marsha!" batin Zee.
"Zeefano Cahya Dinata."
Zee berdiri dan berjalan ke meja guru untuk mengambil hasil UTS-nya kemarin. Ia melihat hasil UTS-nya yang lumayan baik, saat dirinya berbalik Kathrin teman sebangku Marsha menghentikan langkahnya.
"Zee!"
"Apa?"
"Hidung lo mimisan."
Marsha yang sengaja menyibukkan dirinya tetap berusaha untuk tidak menoleh dan peduli dengan Zee. Kathrin yang merasa kasihan memberikan tisu pada Zee.
Zee menerima tisu pemberian Kathrin dan menyeka darah yang keluar dari hidungnya.
"Makasih Kath," ucap Zee.
Kathrin mengangguk.
Zee menaruh kertas ujiannya dan izin pergi ke UKS untuk meredakan mimisannya yang tak kunjung berhenti.
Ashel dan Chika berada di bangku yang sama saling menghela napas panjang melihat Marsha yang tampak acuh dengan Zee.
"Mereka kayaknya udah putus deh," kata Chika menebak.
"Bingung banget mau kasihan ke siapa," kata Ashel.
Di UKS. Zee berbaring di atas bangsal UKS setelah mendapat pertolongan dari petugas UKS. Zee menghela napas lelah.
Semenjak dirinya bertengkar dengan Marsha, Zee benar-benar terlalu banyak pikiran dan tidak sempat untuk menjalani pola hidup yang sehat. Sekarang, akibatnya ia terbaring lemah di UKS.
Zee memijat keningnya yang terasa pusing. Pikirannya terus tertuju dengan tespek kehamilan milik Jessi dan batinnya terus bertanya-tanya, apa benar Jessi hamil anaknya? Batin Zee.
"Kalau Jessi beneran hamil anak gue, berati gue udah bikin semua orang kecewa sama gue."
"Tapi... Gue beneran nggak ingat apa yang terjadi malam itu, feeling gue kalau ini cuma jebakan dari Jessi aja."
Zee mengusap wajahnya. Ia menitikkan air matanya.
"Gue capek... Nggak ada satupun orang yang bisa percaya sama omongan gue."
Tanpa Zee tau, Marsha yang berdiri di balik tirai sekat UKS ikut menitikkan air matanya.
Setelah Zee pergi ke UKS, Marsha izin keluar dengan beralasan ingin ke toilet. Namun, nyatanya perasaannya tidak dapat di bohongi. Marsha masih ada rasa peduli dan mengkhawatirkan Zee.
Sebelum kembali ke kelasnya, Marsha menitipkan sapu tangan kepada petugas UKS.
"Jangan bilang dari aku ya," bisik Marsha.
Petugas UKS itu mengangguk dan menyimpan sapu tangan milik Marsha. Setelah menitipkan sapu tangannya, Marsha keluar dari UKS dan kembali ke kelasnya.
Marsha mengirimkan pesan pada Jessi. Ia ingin menemui gadis itu lagi.
Jessen keluar dari tempat persembunyiannya dan menerima pesan dari Marsha.
"Ternyata, antusias gue kurang puas setelah liat hubungan lo berdua hancur."
>>>
Setelah pulang sekolah. Marsha menunggu Jessi di cafe yang semalam ia datangi. Kurang lebih 30 menit Marsha menunggu, akhirnya yang di tunggu datang juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/332096276-288-k106287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FLYING HOPE [ENDING] ✓
Novela JuvenilBaca aja dulu siapa tau tertarik. __________________ Maret, 2023.