021- FLYING HOPE

1.7K 219 15
                                    

"Chika..."

"Iya?"

"Gue di pukul bukan karena nilai jelek, tapi..."

"Tapi, apa?"

"Tapi... Karena gue yang nolak nggak mau layanin nafsunya dia."

"Hah?!"

Ashel kembali menangis sesenggukan. Ia pun menceritakan semuanya pada Chika apa yang terjadi.

Flashback on.

Sudah dua jam Ashel duduk di kursi meja belajarnya mengerjakan tugas yang akan di kumpulkan esok hari.

Malam ini Wanda tidak ada di rumah karena urusan bisnis di luar kota. Dan di rumah itu hanya ada Ashel dan daddy-nya, Rizal.

Ashel menutup mulutnya yang menguap lebar. Melihat tugasnya yang masih banyak, Ashel turun ke dapur untuk membuat kopi.

Setelah Ashel keluar dari kamar tak lama kemudian Rizal menyusul keluar dari kamarnya. Laki-laki paruh baya itu duduk di ruang tamu menyalakan TV.

"Ashel, buatkan kopi untuk daddy juga."

"Iya."

Hanya jawaban singkat yang keluar dari mulut Ashel.

Setelah membuatnya. Ashel meletakkan secangkir kopi yang masih panas di atas meja ruang tamu. Saat dirinya hendak pergi, Rizal menahannya.

"Mau kemana?" tanya Rizal.

"Mau ke kamar lanjut kerjain tugas," jawab Ashel.

"Duduk dulu temenin daddy."

Ashel mengerutkan keningnya bingung. Sebab ini pertama kalinya Rizal ingin di temani oleh anaknya sendiri.

Akhirnya Ashel menurut dan duduk di sebelah Rizal. Dalam hati Ashel, entah kenapa perasaannya jadi tidak enak.

Beberapa menit awal. Rizal dan Ashel saling terdiam tidak ada topik pembicaraan yang mereka lakukan.

Ashel menggigit kukunya dengan cemas. Sedangkan Rizal matanya fokus menonton pertandingan sepak bola di TV.

"GOLLLL!!"

Ashel melihat jam di dinding. Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Sudah setengah jam ia duduk terdiam di ruang tamu sedangkan tugasnya masih banyak.

FLYING HOPE [ENDING] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang