006- FLYING HOPE

2K 225 18
                                    

"Kalau mereka tidak bisa menganggap kamu sebagai kebanggaannya, maka aku yang akan menganggap mu sebagai kebanggaanku."

☆☆☆☆☆

Ashel berdiri menunggu Reza menjemput. Mau di hari sekolah atau di hari libur, Ashel selalu menghabiskan waktunya dengan belajar. Tetapi, keinginannya belajar sampai ambis seperti ini bukan keinginan Ashel sendiri. Melainkan keinginan orang tua Ashel yang selalu menuntut sang anak terus belajar hingga mendapatkan peringkat satu di sekolah.

Sebenarnya, Ashel sendiri sudah muak dengan semua tuntutan orang tuanya yang di berikan padanya. Karena Ashel juga ingin merasakan kebebasan dalam hidup, tanpa harus takut memikirkan nilai setiap harinya, dan belajar tanpa henti.

Ashel lelah, ia hanya ingin hidup bernapas dengan lega. Menikmati keindahan dunia, bukan menikmati tuntutan keluarga.

"Pokoknya kamu harus dapat peringkat satu di kelas!"

"Kalau kamu nggak bisa dapat peringkat satu di kelas nanti mau jadi apa, hah?!"

"Kamu itu lahir untuk banggain keluarga bukannya nyusahin jadi beban keluarga!"

"Dady udah daftarin kamu di tempat les yang bagus dan mahal, gunakan kesempatan itu untuk belajar yang serius!"

"Ashel, pesan mommy jangan lupa. Pokoknya kamu harus fokus belajar bukan pacaran, paham?"

Tin! Tin!

Ashel tersenyum dengan kedatangan Reza yang menjemputnya.

"Udah nunggu dari tadi cel?" tanya Reza.

"Kebetulan aku baru pulang," jawab Ashel menaiki motor Reza dan memakai helmnya.

"Kita makan dulu ya, sebelum sampai rumah. Aku tau kalau kamu pasti belum makan," kata Reza.

"Iya... Ayo makan ketoprak, aku lagi mau makan itu."

"Oke, tuan puteri."

Reza menancapkan motornya ke tempat penjual ketoprak yang berjualan di dekat persimpangan.

Dengan jarak tempuh 10 menit. Reza dan Ashel sampai di tempat penjual ketoprak.

"Ketoprak kamu pedes atau nggak?" tanya Ashel pada Reza.

"Samain aja kayak kamu," jawab Reza.

Ashel mengangguk dan memesan dua ketoprak yang pedas. Sambil menunggu Ashel duduk bersebelahan dengan Reza dan menyandarkan kepalanya yang sedikit pusing di bahu Reza.

"Aku capek banget," keluh Ashel.

Reza mengusap lembut kepala Ashel dan mengecupnya.

"Maaf banget kalau aku cuma bisa bantu kamu kasih semangat dan menghibur kamu seadanya aja," ucap Reza.

"Gapapa, justru kamu adalah obat aku kalau lagi capek."

Reza tersenyum, ia memberikan segelas air putih untuk Ashel.

FLYING HOPE [ENDING] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang