027- FLYING HOPE

1.8K 227 39
                                    

Bulan Desember...

Tian meniup lilin ulang tahunnya yang ke-17 tahun. Tepat tanggal 5 Desember hari ini umurnya bertambah.

Semua orang yang datang sebagai tamu undangan bertepuk tangan riang. Terutama dari keluarga dan orang tercinta.

Sebenarnya Tian sudah mengatakan bahwa ulang tahunnya tidak ingin di rayakan tetapi karena Zee yang terus memaksa dan mengusulkan acara ini kepada Sean, akhirnya usulan dari Zee langsung di setujui oleh Sean. Tian juga tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.

Tian memberikan potongan kuenya yang pertama untuk mamahnya, Gracia. Yang kedua, Sean dan yang ketiga untuk Zee.

Tamu undangan hanya ada teman sekelas Tian dan sisanya teman sekelas Zee hanya orang terdekat saja.

Gracia dan Sean mengecup pipi Tian bersama.

"Selamat ulang tahun anak mamah," ucap Gracia.

"Selamat ulang tahun, Tian..." ucap Sean.

Tian tersenyum mengangguk.

"Makasih banyak mah, pah..." balas Tian.

Selanjutnya Zee dan Marsha.

"Hbd bro!"

"Tian, happy birthday!"

"Iya... Makasih kak Marsha, kak Zee."

Marsha memberikan kado untuk Tian.

"Ini kado buat kamu dari aku sama Zee."

Tian menerimanya.

"Hm, jadi penasaran isinya apa."

Zee dan Marsha terkekeh kecil.

"Isinya rahasia."

"Btw makasih kak."

"Iya, sama-sama."

Setelah itu gantian teman-teman Tian yang memberikan ucapan selamat serta kado yang mereka bawa. Masih tersisa satu orang yang belum mengucapkan selamat ulang tahun kepada Tian dan juga kadonya, yaitu Chika.

Chika berdiri tak jauh dari Tian menikmati makanan yang ada di tempat. Di saat orang lain mengantri mengucapkan selamat ulang tahun kepada Tian sedangkan Chika lebih sibuk menikmati makanan.

Tian terkekeh ia pun berjalan menghampiri Chika.

"Kak Chika?" panggil Tian.

Chika menoleh kaget. Ia menepuk pelan jidatnya karena lupa mengucapkan selamat kepada Tian.

"Hehe, selamat ulang tahun brondong nya aku!!" ucap Chika mengecup pipi Tian.

"Asik banget kayaknya."

"Kue buatan mamah kamu enak banget, aku suka!"

"Lebih suka kue atau suka—"

"Yang pertama suka banget sama kamu kalau kue yang kedua."

"Jangan banyak-banyak kak makannya ingat apa kata dokter."

"Siap seng!"

Chika lanjut memakan kuenya hal itu membuat Tian cemberut. Namun, Chika tidak menyadari bahwa kekasihnya sedang cemberut padanya.

"Katanya kue yang kedua tapi aku malah di cuekin."

Chika melahap kuenya yang terakhir. Lalu menoleh ke samping melihat Tian yang cemberut.

"Kenapa cemberut, cemburu sama kue kamu?" tanya Chika.

Tian menghela napasnya.

"Aku mau ke temen-temen dulu," ujar Tian meninggalkan Chika yang masih tak paham apa maksudnya.

FLYING HOPE [ENDING] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang