Zee menyentuh bibirnya yang baru saja berciuman dengan bibir Marsha. Sentuhan tangannya berpindah ke dada yang berdegup kencang.
Marsha juga merasakan hal yang sama seperti Zee. Benar, ini adalah ciuman pertama mereka meskipun hubungannya telah putus.
Marsha kembali ke posisinya semula. Ia mengatur napasnya yang sedikit lebih cepat. Dalam hatinya Marsha merutuki kebodohannya sendiri.
"Harusnya tadi gue kasih botol minumnya ke Zee biar dia minum langsung dari botol bukan dari bibir gue. Ck! Bego banget gue!" batin Marsha.
"Marsha ini kenapa ya? Kok menyerang terus. Kan, gue jadi salting brutal ini," batin Zee menahan salah tingkahnya.
Zee menundukkan kepalanya, hidungnya mengucurkan darah sampai jatuh di tangannya. Marsha dapat melihat dengan lirikan matanya, ia terkejut. Ingin sekali mulutnya bertanya tetapi ia tidak mungkin merelakan rencananya jadi gagal. Alhasil, Marsha hanya diam dan berpura-pura tidak melihatnya.
"Please, kenapa dia bisa mimisan?" tanya Marsha dalam hati.
Zee mendongak ke atas menyeka darahnya dengan hidungnya.
"Bisa-bisanya gue salah tingkah sampai berdarah," ucap Zee dalam hati.
Marsha yang tak tahan langsung saja memecahkan keheningan.
"Zee, kamu kok diam aja?" tanya Marsha.
"Eh, anu... Gapapa kok," jawab Zee.
"Pulang yuk. Aku capek banget," ujar Marsha. Zee mengangguk setuju.
"Ayo."
>>>
Chika tersenyum lebar melihat masakannya sudah selesai semua. Ia melihat jam di dinding. Tak lama kemudian pintu depan terbuka, Marsha dan Zee baru saja pulang.
"Wangi apa nih?" tanya Zee.
"Wangi masakan gue dong," jawab Chika dengan bangganya.
"Bisa masak lo?"
"Bisa lah."
"Masak apaan emang?"
"Sup bola udang."
Zee duduk di kursi meja makan tanpa di suruh oleh Chika lebih dulu. Hal itu membuat Chika mendengus pelan.
"Ayo makan Chik. Cacing di perut gue udah meronta minta makan," kata Zee.
"Ada ya tamu yang kayak lo."
Marsha terkekeh pelan. Ia duduk di kursi sebelah Zee.
"Eum... Jadi penasaran rasanya kayak apa," kata Marsha.
Zee mengambil piring dan menuangkan satu centong nasi untuk Marsha. Dan mengambil sup bola udang ke dalam mangkuk kecil.
"Mau gue suapin nggak sha?"
Marsha menganggukkan kepalanya tersenyum.
"Oke. Buka mulutnya, aaaaa....."
Marsha membuka mulutnya lebar. Zee yang hendak menyuapkan nasi ke dalam mulut Marsha tiba-tiba Zee menghentikannya gerakan tangannya dan jantungnya kembali berdegup.
Zee masih teringat dengan ciuman di bibir.
Marsha yang sudah membuka mulutnya dengan lebar mengerutkan keningnya bingung. Kenapa suapan itu belum sampai ke mulutnya? Batin Marsha.
"Zee, jadi nggak suapin aku?"
Zee menyadarkan dirinya, dan suapan masuk ke dalam mulut Marsha.
Chika menatap keduanya dengan alis yang terangkat sebelah. Ia pun mengangkat bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLYING HOPE [ENDING] ✓
Fiksi RemajaBaca aja dulu siapa tau tertarik. __________________ Maret, 2023.