Tamparan

381 61 12
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Suara pukulan dari tangan Alvero yang sedang menghajar Andreas, di depan kelasnya.

"Alvero stop, dia bisa mati," ujar Leon.

"Bodo amat biar dia mati sekalian,nih anak masih aja ngelakuin cewe kaya gitu." teriak Alvero  sambil terus menghajar wajah Andreas yang sudah babak belur.

Semuanya hanya menonton, takut jika harus ikut campur dengan Alvero.Erlangga  sudah mencoba menghentikan tingkah Alvero  namun Alvero tetap tidak bisa di hentikan.

"Stop gak usah berantem"teriak Alvera.

Ketika Alvero ingin memukul Andreas untuk ketiga kalinya,bogeman itu malah justru mengenai pipi Alvera karena gadis itu tiba tiba ada di hadapan Alvero yang menghalangi Andreas yang sudah terduduk lemas.

Alvera tampak kesakitan  kini ia sedang menahan sakitnya pipinya kini lebam semua orang tampak terkejut begitu juga dengan teman Alvera lalu Alvera  membantu Andreas  untuk berdiri, lalu menyuruh seseorang untuk membawa Andreas ke UKS.

Plak

Alvera  menampar pipi Alvero,semua yang ada disitu menatap terkejut ada juga yang menjerit kaget.

Alvero menghentikan aksinya menghajar Andreas,Alvera membantu Andreas  untuk berdiri, lalu menyuruh seseorang untuk membawa Andreas ke UKS.

"Lo gak bisa sehari aja gak mukulin orang?" tanya Alvera mendongak menatap tajam wajah Alvero yang berantakan.

"Lu bego apa gimana sih?Dia juga kemarin aja udah ngelakuin lo kaya gimana lu lupa?Dan sekarang udah ngelakuin ke cewe lain."ketus Alvero.

"Harus banget dengan kekerasan?"tanya Alvera marah.

"Ra udah!"Aluna mencoba menarik lengan untuk segera pergi namun Alvera yang keras kepala gak mau pergi dari situ.

"Lo tuh gak punya hati,kasar,bisanya berantem,toxic,gak punya rasa kasian sama orang lain, lu ngerasa hebat Alvero udah mukulin orang?"teriak Alvera di depan wajah Alvero.

"Cuma modal ganteng aja lu bangga tapi gak berprestasi!"ketus Alvera.

"Gak berprestasi?bacot lo Alvera plak!"satu tamparan mendarat di pipi Alvera.

"Awww!"ringis Alvera semakin kesakitan bogeman yang bikin lebam di tambah tamparan lagi dari Alvero ia langsung berlari meninggalkan semua orang yang ada disitu.

"Alvera!"teriak teman temannya.

"Lo udah gila apa gimana Ro Alvera cuma mau misahin lu aja."sentak Dara.

"Gue gak butuh di pasahin sama Alvera terlalu ikut campur tuh anak!"balas Alvero.

"Tanggung jawab Lo!"teriak Dara.

"Udah Dara ada yang lebih kasian lagi temen kita Alvera kesakitan."ucap Aluna mereka berempat langsung menuju kelas.

"Ro emosi loh kontrol lah minimal dia cewe masa lu tampar."kata Erlangga dan Alvero hanya menyesal.

Saat ini Alvera duduk di kursinya sambil memegang pipinya yang lebam air matanya mengalir deras teman teman nya langsung menghampiri Alvera mereka langsung memeluknya.

"Sakit banget sumpah, gue belum pernah diginiin sama cowo. "kata Alvera.

"Emang gila tuh Alvero."ujar Keysha.

"Ujung bibir lo berdarah." Ujar Aluna membuat Alvera memegangi ujung bibirnya dengan cepat,

"Aww!" Ringis gadis itu kala tak sengaja menekan lukanya.

"Jangan diteken."ujar Keysha.

"Dara, minjem P3K!" Ucap Aluna pada Dara yang posisinya tidak terlalu jauh

"Bentar."kata Dara

Tidak butuh waktu lama Dara datang membawa satu kotak P3K yang langsung ia berikan pada Aluna. Gadis itu membuka kotak P3K lalu mengambil obat merah dan kapas.

"Sama gua aja Lun," Ujar Alvera hendak merebut apa yang dipegang oleh Aluna.

"Sshh!"Alvera meringis kala kapas menyentuh luka pada ujung bibirnya.

"Mau pake hansaplast gak Ra?" Tanya Ratu.

"Gak usah, gua gak biasa pake gituan Tu" Ujar Alvera masih dengan wajah menahan rasa sakit,

"Ra nanti Lo masker aja nih gue bawa banyak."Aluna menyodorkan satu dus masker.

"Makasih ya Lun."ucap Alvera.


ALVER{HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang