Alvera kini sedang bercermin didepan wastafel, bayangan orang gadis terlihat sedang tersenyum sinis kepada Alvera,lalu sedetik kemudian Alvera ditarik agar menghadap kearah gadis itu lalu mereka langsung menyiram baju dan Alvera dengan air sebanyak tiga gayung.
Alvera tersentak dan langsung meringis saat rambutnya dijambak oleh salah satu gadis itu.
"Putusin Kak Alvero sekarang juga!"pinta Alea.
"Sakit bego lepasin!"ringis Alvera.
"Apa yang diputusin? Gue gak pacaran!"ucap Alvera melepaskan jambakan dari Alea.
"Gak usah pura-pura deh Kakak pacaran kan sama Kak Alvero?!"ketus Alea.
"Mana ada pacaran gue gak pacaran" ucap Alvera kesal.
"Oh lu suka sama si Alvero?" lanjut Alvera.
"Iya Alea suka Kak Alvero jauh sebelum kakak datang ke muka bumi ini dan kakak gak usah coba-coba deketin Kak Alvero lagi!!"Alea netap pada intonasi mengancam. berharap Alvera takut padanya.
"Tapi gue gak suka lo Alea!"teriak Alvero yang sudah ada di hadapannya lalu Alvero menarik tangan Alvera untuk ia bawa ke taman belakang.
Kini mereka duduk di taman berdua sambil menjemur seragam Alvera,ia sangat kesal dengan tingkah adik kelas nya itu kesannya sangat tidak sopan.
"Sakit gue di jambak pacar lu."ucap Alvera yang kini sedang mengeringkan badannya sambil merapihkan rambutnya.
"Dih itu bukan pacar gue bego itu cuman sahabat kecil gue."kata Alvero.
"Gue anterin pulang ya."ucap Alvero dan Alvera menggelengkan kepalanya.
"Gue pengen sendiri lagian gue mau ke toko bunga mau nge cek keadaannya."ucap Alvera yang kini berjalan menuju kelas untuk mengambil tasnya.
Alea menunggu di parkiran tepat di depan motor Alvero ia sudah menunggu sekitar lima menit dan akhirnya Alvero keluar dan menuju ke parkiran berharap Alea dapat bisa pulang bareng.
"Mau pulang ya? Pulang bareng, yuk!!"Alvero kembali melirik sekilas ke arah gadis di hadapannya. Terlihat sangat tidak tertarik, namun gadis itu tetap nekat menghalangi jalannya.
"Kak Vero aku nggak ada yang jemput bareng dong!"ucap Alea
"Minggir!"kata Alvero
"Temen temen aku udah pulang duluan. Jadi, aku sendirian kakak bisa kan anterin aku dulu sebelum balik." lanjutnya sambil memohon.
"Gue bilang, ming- nggir. "ucap Alvero marah.
"Ming- nggir." kali ini Alvero lebih mempertegas suaranya. Membuat wajah Alea berubah masam. Gadis itu reflek melangkah ke samping dan membiarkan Alvero pergi begitu saja.
🙀Jangan lupa vote dan komen ya guys 🙀
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVER{HIATUS}
Roman pour AdolescentsAlvero Rygan Xavier berwajah tampan dengan bahkan melebihi kata tampan,ia memiliki hidung mancung dan memiliki bola mata yang berwarna cokelat terang, siapa pun yang pernah menatapnya, akan langsung terpesona, menjabat sebagai ketua geng motor yang...