Sebuah motor berhenti tepat beberapa meter di depan pohon besar yang terlihat tua namun masih kokoh. Disekitar pohon itu juga terdapat danau yang dipinggirnya ditumbuhi bunga berwana-warni.
Kini Nathan dan Alvera sampe di rumah pohon suasana disekitarnya sangat sunyi dan sejuk, tak ada satu orang pun yang melewati atau mengunjungi tempat itu, tempatnya yang sangat jauh dari keramaian membuat tempat itu tak pernah terjamah siapapun, seakan tempat tersembunyi, hanya orang tertentu yang dapat mengunjungi danau tersebut.
Diatas pohon besar itu terdapat rumah pohon yang terlihat cukup terawat gadis itu turun dari motornya lalu Alvera melangkahkan kakinya mendekati pohon itu di iringi Nathan.
Alvera mendekati sebuah papan kayu persegi yang menggantung, karna kayu itu terhubung dengan tali yang mengarah pada rumah pohon.
Alvera mulai menaiki rumah pohon dengan kayu yang dipaku pada pohon untuk dijadikan tangga menuju rumah pohon dengan di ikuti Nathan sesampainya didalam Alvera termenung saat melihat pemandangan dari atas.
Samar-samar Alvera mendengar suara kaki orang menaiki anak tangga, ia menundukkan kepala, tak lama gadis itu tersenyum lebar. Di bawah sana seseorang yang ia tunggu- tunggu sedang berusaha naik ke atas pohon.
"Indah banget ya Nat,pemandangan jadi kangen rumah pohon yang di Bandung"kata Alverasambil tersenyum melirik ke arah Nathan.
"Iya sama gue juga kangen tau Ra."kata Nathan.
"Lo makin cantik aja Ra,"kata Nathan sambil mengacak ngacak rambut Alvera.
"Lu juga makin ganteng aja Nat,pasti lu udah punya gebetan ya."kata Alvera sambil tertawa.
"Udah lah cantik kaya lu."kata Nathan.
"Di bawah ada yang jual es krim tuh beli yu Nat."kata Alvera yang langsung berlari ke bawah.
"Mang rasa coklat 2 ya."kata Alvera.
"Bentar ya."kata penjual es krim.
"Lo masih tau ya gue suka rasa coklat."ujar Nathan.
"Inget lah,"kata Alvera.
"Ini es krim nya jadi 30.000 ribu."kata penjual es krim Nathan memberikan uang nya lalu mereka langsung menikamati es krim di sisi danau.
"Lo kalau makan eskrim belepotan terus heran gue liat nya."kata Nathan sambil membersihkan noda eskrim di sudut bibirnya.
"Nat,udah sore yu kita pulang lo nginep ya di rumah temenin gue belajar."ucap Alvera dan di angguki oleh Nathan.
Alvera & Nathan
Mereka berdua pun pulang,Nathan menghentikan motornya di halaman rumah Alvera, raut wajahnya sangat bahagia karena bisa bertemu kembali bersama sepupunya itu lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah.
Alvera melemparkan tas dan jaket jeans nya lalu membaringkan tubuhnya ke atas sofa. Dia menatap handphone nya kenapa tidak ada sama sekali notifikasi whatsapp dari Alvero lalu ia spam chat telpon tapi tidak ada balasan apapun, lalu Alvera membuka bukunya lalu belajar kimia untuk pelajaran ujian besok.
Alvera baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya. Gadis itu langsung membereskan kembali buku-buku pelajarannya dan setelah selesai,Alvera berjalan menuju arah balkon kamarnya. Dan berhenti di pembatas balkon kamar Alvera.
Alvera menghela napasnya perlahan, lalu ia memejamkan matanya sejenak dan membukanya kembali. Lalu gadis itu termenung senang seraya menatap bintang di langit
"Bintang, aku kangen banget sama Alvero ko gak ada kabar sih aku telpon spam chat gak di bales."batin Alvera.
"Ekhem." dehaman seseorang membuat Alvera menoleh ke arah belakang dan mendapati Nathan tengah berdiri di pintu pembatas antara balkon kamarnya sambil memegang secangkir teh hangat.
Nathan berjalan mendekati ke arah Alvera,lalu ia berdiri disamping sepupunya itu sambil memberikan secangkir teh hangat kepada Alvera.
"Kenapa lo?" kata Nathan seraya menoleh ke arah Alvero.
"Gak ada kabar dari pacar gue."ucap Alvera.
"Mungkin dia juga lagi belajar sama kaya lu positif thinking aja Ra," kata Nathan.
"Yaudah deh gue tidur ya lu keluar buruan.'ucap Alvera.
"Good night Alvera."ucap Nathan yang langsung menutup pintu kamar Alvera.🎨 Jangan lupa vote dan komen ya guys 🎨
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVER{HIATUS}
Ficção AdolescenteAlvero Rygan Xavier berwajah tampan dengan bahkan melebihi kata tampan,ia memiliki hidung mancung dan memiliki bola mata yang berwarna cokelat terang, siapa pun yang pernah menatapnya, akan langsung terpesona, menjabat sebagai ketua geng motor yang...