Malam yang sunyi sudah berubah menjadi pagi yang cerah, dedaunan membuat suasana dihutan menjadi berwarna. Gemercik air sungai yang tak jauh dari tempat camping membuat suasana menjadi sejuk dan segar.
Alvera dan sahabatnya sudah bangun dari tadi untuk membuat sarapan karena kegiatan camping ini untuk membentuk rasa mandiri di diri peserta camping jadi semua diharapkan untuk bisa membuat sarapan sendiri.
Mereka membagi tugas ada yang membuat roti bakar,neduh teh hangat,buat nasi dan ada juga yang menggoreng nugget dan sosis.
Sudah selesai mereka membuat sarapan kini saatnya mereka memakan hasil masakannya sendiri. Entah bagaimana rasa masakannya mereka tetap memakan masakan tersebut meskipun rasanya jauh dari kata enak.
"Enak gak sih?"tanya Alvera.
"Enak ko Ra."kata Keysha.
"Udah ini sebagian mandi dulu ya ke sungai sebagian lagi beres beres dulu tenda."kata Aluna dan semuanya mengangguk.
Setelah beres makan Alvera dan Aluna pergi ke sungai untuk mandi karena disana kamar mandi yang terbuat dari bambu bambu,tiba disana giliran Aluna masuk ke dalam kamar mandi dan Alvera menunggu di luar sambil menghampiri ke area sungai yang sangat indah.
"Eh lo boleh bantu gue gak cariin cincin."ucap Dinda.
"Cincin nya ilang?"tanya Alvera dan Dinda mengangguk.
"Yaudah ayo kita cari."ucap Alvera dan mereka berdua langsung mencari cincin yang ilang entah itu bener atau tidak tapi Alvera sangat percaya kepada Dinda.
"Alvera!"ucap Aluna yang barusaja keluar dari toilet.
"Aluna bantu gue kaki gue sakit tolong."teriak Bella temannya Dinda.
"Lo kenapa?"tanya Aluna.
"Keseleo bantu gue ya ke tenda."kata Bella kesakitan dan Aluna membantu membawa Bella ke tenda.
Sudah hampir satu jam Alvera menemani Dinda mencari cincinnya. Suara derasnya arus sungai menjadi pengis pagi ini,Alvera berusaha mencari cincin milik Dinda di bebatuan-bebatuan kecil.
Sedangkan pemiliknya hanya berpura-pura mencari,tak ada yang hilang sebenarnya,itu hanyalah akal akalan Dinda dan Bella pun tidak keseleo itu hanya rencana Dinda dan teman temannya.
"Gue mau mandi dulu gimana carinya kalau gue udah mandi?"tanya Alvera.
"Kenapa? Lo gak ikhlas bantuin gue?" bentak Dinda dengan wajah judesnya.
Alvera menggeleng. "Enggak ko."
Alvera mulai merasa aneh dengan sikap Dinda yang berbeda, ia berjalan menjauh dari Dinda namun Alvera terpeleset batu hingga membuatnya terjatuh ke dalam sungai yang mengalir deras.
"Tolong Dinda!tolong gue." teriak Alvera yang berusaha berenang,padahal Dinda sama sekali tidakbisa berenang,apalagi derasnya arus terus menghanyutkan Alvera.
"Gimana kalau tuh cewek gak selamet?"batin Dinda.
"Heh Dinda ngapain disini?"tanya Samuel yang barusaja sudah mandi.
"Bantuin gue Sam,Alvera ke bawa arus."kata Dinda cemas.
"Dih gak mau takut gue!!" balas Samuel bergidik ngeri dengan derasnya arus sungai.
"Lo kan bisa renang Sam!" kata Dinda mengingatkan Alvero.
"Lo ceburin dia?"tanya Samuel.
"Engga sumpah engga."ucap Dinda cemas.
"Wah gila lo Din anak orang di ceburin."kata Samuel dan Samuel langsung berlari ke tenda.
"Ro gawat Alvera ke bawa arus!!!" ujar Samuel datang tiba-tiba dengan raut wajah gelisah.
"Apa Alvera kebawa arus?"ucap Keysha.
"Lun Lo gimana sih kan Alvera sama lu sekarang dia ke cebur."ucap Dara marah dan langsung berlari ke sungai di ikuti teman temannya.
Kemudian Alvero langsung masuk ke dalam sungai,ia berusaha berenang sekuat tenaga melawan derasnya arus sungai dan teman-teman Alvero berdiri di tepi sungai.
"Ini gara gara lo Lun lo gak bisa jagain temen Lo sendiri."ketus Ratu.
"Asal lo tau ya gue keluar dari kamar mandi Alvera udah gak ada cuma ada si Bella yang keseleo yaudah gue bantuin karena dia sendirian."jelas Aluna.
"Bego lu Lun,lo itu di jebak Bego."bentak Ratu.
"Ratu cukup! gak usah bentak Aluna."teriak Leon yang langsung menghampiri kekasihnya itu.
"Tadi pas kejadian ada Dinda."ucap Samuel.
Setelah beberapa saat kepala Alvero keluar dari dalam air sungai yang mengalir deras,kedua tangan Alvero dari dalam air mengangkat tubuh Alvera yang tidak sadarkan diri hingga keluar dari dalam air.
Alvero mendekap tubuh Alvera dengan sebelah tangan sambil berenang menuju ke tepi sungai menggunakan satu tangannya. Semua orang turut membantu Alvero yang sudah naik ke permukaan,di baringkannya tubuh dingin Alvera di atas rumput-rumput.
"Ra?Alvera!" panggil Alvero menepuk pelan pipi Alvera namun gadis itu sama sekali tidak memberi respon.
"Ra bangun Ra."ucap Keysha.
"Kayanya Alvera telen banyak air. mangkannya gak sadar,"ujar Raja memberitahu Alvero.
Alvero segera melakukan pertolongan pertama orang tenggelam yaitu menekan dada Alvera dengan kedua tangan saling bertumpang tindih,Alvera menekan dengan hati-hati beberapa kali.
"Bangun Ra!"ucap Alvero mulai frustasi.
Itulah yang Alvero rasakan saat menyentuh tangan Alvera,bibir nya memucat, Alvera tidak tau lagi harus melakukan apa agar Alvera segera sadar.
Alvero mendekatkan wajahnya pada wajah Alvera yang sangat pucat itu,kemudian tanpa di sangka-sangka Alvero memberikan Alvera nafas buatan,semua orang di buat terkejut dengan tindakan Alvero.
"Aduh ah gak mau liat ini terlalu dosa Tuhan."kata Keysha sambil menutup mukanya memakai kedua tangannya.
"Aduh first kiss nya sama cogan anjir" ucap Ratu menyenggol lengan Dara sambil menatap tidak percaya Alvero dan Alvera.
Alvero mengambil nafas dalam-dalam lalu memberikan Alvero nafas buatan kembali. Beberapa kali Alvero melakukan itu,hingga akhirnya Alvera terbatuk dan memuntahkan air dari dalam mulutnya.
"Ra? Lo udah sadar?" tanya Alvero.
"Di-dingin," lirih Alvera menggigil.
"Ro nih handuk," ucap Aluna memberikan sebuah handuk tebal pada Alvero,dengan cepat Alvero membaluti tubuh basah Alvera dengan handuk itu lalu Alvera di gendong sampai tempat camping.
"Ini semua gara gara lo Lun."sentak Ratu.
"Ratu,Aluna gak salah apa apa udah ya baikan."ucap Alvera.
"Anak - anak silahkan kemas tenda nya masing masing sebentar lagi kita akan pulang."ucap kepala sekolah.
Acara camping SMA BIMA SAKTI terpaksa harus dihentikan karena sudah tidak kondusif para murid mulai berkemas di tenda masing-masing untuk segera menyiapkan persiapan pulang mereka.Beberapa murid ada yang merasa senang, karena mereka bisa kembali tidur dengan nyenyak di rumah masing-masing.
Namun, ada juga yang merasa kesal,karena masih ingin melaksanakan camping. Tapi keputusan para guru sudah keputusan yang terbaik.
🌥️Jangan lupa vote dan komen ya guys 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVER{HIATUS}
Teen FictionAlvero Rygan Xavier berwajah tampan dengan bahkan melebihi kata tampan,ia memiliki hidung mancung dan memiliki bola mata yang berwarna cokelat terang, siapa pun yang pernah menatapnya, akan langsung terpesona, menjabat sebagai ketua geng motor yang...