Pintu kamar balkon dibiarkan terbuka, membuat kamar Alvera terasa sejuk karena angin malam.Alvera tiduran diatas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar dengan memegang boneka bear yang diberikan Alvero di pasar malam.Alvera masih mikirkan sesuatu bisa bisanya Regan menjebak Alvera tapi tiba tiba Bibirnya tersenyum tipis, menandakan dirinya bahagia bahwa Alvero selalu datang pas Alvera sedang di jahatin orang.
Tok tok tok!
Alvera mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya.Alvera langsung duduk,ia menengok melihat ke arah pintu kamarnya untuk memastikan siapa yang mau masuk. Tiba-tiba pintu itu dibuka sengaja oleh orang yang hendak masuk ke kamarnya sebelum Alvera mengizinkan membukanya.
Seorang pria berdiri di ambang pintu memakai kaos hitam dan celana jeans panjang."Eh,Alvero" Ujar Alvera semangat.
Pria itu adalah Alvero,Alvero menatap Alvera dengan senyuman manis yang mengembang di wajahnya yang imut dan Alvera mempersilakan Alvero masuk.
"Lo lagi apa sih dari tadi gue panggilin sambil gue gedor- gedor ni pintu, nggak ada jawaban dari lo untung ada bi Titi yaudah kata Bibi Titi gue suruh ke kamar nya katanya dari tadi lon tidur."jelas Alvero panjang lebar.
"Sejak kejadian itu gue jadi takut kemana mana sendiri Ro,makasih ya lo selalu datang pas gue lagi di jebak sama orang jahat."kata Alvera.
"Kata gue apa tadi kan gue mau anter lo tapi lu ya keras kepala."ketus Alvero.
"Ro,pasti martabak ya buat gue kan."ujar Alvera sambil tersenyum.
"Yaiyalah nih gue bawain buat lo martabak spesial khusus buat Alvera si paling cantik."ucap Alvero sambil menyodorkan martabak ke arah Alvera lalu mereka memakannya berdua martabak manis itu yang mengiurkan sekali,dan Alvero hanya tersenyum melihat Alvera memakan martabak belepotan.
"Senyuman lo itu kayak martabak manis banget"ucap Alvero receh.
"Gue gak baper."ucap Alvera sinis.
"Bodoamat ah btw lo mau dengerin gue nyanyi gak?" Tanya Alvero.
"Boleh buruan"ucap Alvera dan Alvero segera mengambil gitar yang ada di dekat lemari setelah itu Alvero langsung kembali duduk di sofa kamar Alvera.
Alvero mulai memetik sinar gitarnya hingga menimbulkan suara yang sangat merdu,mulutnya bersiap untuk mengeluarkan suara.
Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus ku lihat walauKu berandai kau disini mengobati rindu ruai
Dalam sunyi ku sendiri meratapi
Perasaan yang tak jua di dengar
Tak kan apa bila rasa ini tumbuh sendirinya
Tak berdaya diri bila di antara
Walau itu hanya bayang bayangmuSenyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus ku lihat walau dari jauh
Skarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayalah kan bisa bersamamu
Hu"Suara lo bagus" puji Alvera sambil tersenyum
"Thanks"kata Alvero.
"Yaudah sono lo tidur Ra,gue balik ya besok ketemu lagi di sekolah."kata Alvero dan Alvera mengangguk sambil tersenyum lalu ia melambaikan tangan kepada Alvero,pria itu pun membalas lambaian nya dan segera keluar dari kamar Alvera.
🌘Jangan lupa untuk vote dan comment 🌘
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVER{HIATUS}
Teen FictionAlvero Rygan Xavier berwajah tampan dengan bahkan melebihi kata tampan,ia memiliki hidung mancung dan memiliki bola mata yang berwarna cokelat terang, siapa pun yang pernah menatapnya, akan langsung terpesona, menjabat sebagai ketua geng motor yang...