10. Kisah Ashabul Kahfi -2

5.3K 479 16
                                    

Wa tahsabuhum aiqodhow-wahum ruqud
"Dan kamu mengira mereka dalam keadaan terjaga? Tidak. Mereka dalam keadaan tidur."

Wa nuqollibuhum dzatalyamiini wadzatas-syimal, wa kalbuhum basitun-dziro'ihi bil washid.
"Dan kami balikkan mereka kearah kanan dan kiri. Sedangkan anjing mereka mengunjurkan kedua kaki depannya keluar goa."

"Pada saat anggota kerajaan mencari mereka (Ashabul kahfi), mereka mendatangi goa tersebut. Goa itu dalam keadaan aneh. Ada anjing yang menjulurkan kakinya kedepan. Seakan penduduk didalamnya sedang dalam keadaan terjaga."

"Allah membuat siapa saja yang berusaha mendekati goa itu dalam keadakan lari ketakutan. Hikmahnya, agar para ashabul kahfi yang ada di dalam tidaj terjamah oleh tangan siapapun, sampai batas waktu yang sudah Allah tentukan."

"Lalu, setelah 309 Tahun, Allah bangunkan mereka. Mereka saling bertanya satu sama lain. Salah satu dari mereka bertanya berapa lama kita berada disini?"

"Salah seorang dari mereka menjawab, paling ya satu atau setengah hari.  Satu pemuda lain menyahut, yang paling tahu kita disini berapa lama, hanya Tuhan kita."

"Lalu, pada akhirnya, salah satu dari mereka memutuskan untuk keluar dari gua guna mencari makan dan memastikan bagaimana keadaan kota. Betapa herannya mereka, ketika melihat orang-orang yang sudah beriman dan keadaan kota yang juga sudah berubah."

"Pada saat sudah menemukan makanan, dan hendak membayarnya, si penjual makanan ini bingung, pasalnya mata uang yang digunakan berbeda. Lalu, si penjual melaporkan kepada Raja hingga akhirnya mereka di seret menuju kerajaan."

"Setelah itu, mau tidak mau akhirnya mereka menceritakan semuanya kepada sang Raja. Dan sang Raja tau, bahwa dulu, memang ada sekumpulan para pemuda yang hilang dari kerajaannya. Dan pada akhirnya, goa tempat ashabul kahfi bersembunyi itu dijadikan/dibangun sebuah masjid (tempat peribadatan). "

"Setelah itu. Atas izin Allah, Allah cabut nyawa mereka untuk yang kedua kalinya dan untuk selama-lamanya."

"Waallahua'lam."

"MasyaAllah, dari sini kita tahu, bahwa janji Allah itu pasti akan terlaksana," ujar Asya.

Ning Kinar mengangguk setuju. "Benar, Ra. Karena dusta dan ingkar itu bukan termasuk sifatnya Allah, ya kan mas?"

Gus Afzal hanya menganggukkan kepalanya sembaru tersenyum tipis. Hening.

Lama tidak ada yang bersuara.

"Gus galak, gus galak," panggil Asya.

Gus Afzal hanya menaikkan sebelah alisnya sebagai respon.
"Kisah Ashabul Kahfi itu tercantum dalam Q.S Al-Kahfi ayat 7-26 atau ayat 9-26?"

"Ayat 9 sampai 26, Zil." sahutnya. Asya mengangguk.

"Terus, jumlah Ashabul Kahfi pada saat itu, ada berapa, gus?"

Gus Afzal terdiam sebentar. "Jumlah Ashabul Kahfi, para ulama' sedang berbeda pendapat tentang itu."

"Ada yang mengatakan tiga, empat dengan anjingnya. Ada yang mengatakan lima, enam dengan anjingnya. Ada juga yang mengatakan tujuh, delapan dengan anjingnya."

"Wallahua'lam, hanya Allah yang lebih mengetahui berapa jumlah ashabul kahfi. Kita, hanya tau segelintir saja." jelas Gus Afzal. Asya kembali mengangguk paham.

"Ada pertanyaan lagi?" tanya Gus Afzal.

"Mboten, Gus,"

"Bagus. Sekarang siapkan hafalan Al-Mulk dan hadits 5-10 kitab Arba'in Nawawi. Ba'da isya' setorkan ke saya." kata Gus Afzal.

ASTAGHFIRULLAH, GUS AFZAL! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang