9. Kisah Ashabul Kahfi -1

5.7K 442 6
                                    

Hari terus berganti. Kini, terhitung sudah 1 minggu Asya tinggal di ndalem. Di depan tv, Ning Kinar sedang bercanda gurau dengan Umi. Gus Afzal dan Abuya yang sedang mengobrol ringan, dan Asya yang baru datang dari belakang.

"Ra? Kenapa kok cemberut gitu?" tanya Ning Kinar.

Asya langsung menarik kedua bibirnya.
"Ngga ning. Cuman bosan aja hehe."

"Wahh kebetulan sekali. Ini, tadi kata Afzal mau berbagi cerita. Refleksi untuk anak-anak muda zaman sekarang." timpal Abuya.

Gus Afzal langsung menatap Abuya. Beliau menarik pelan ujung baju Abuya seraya berbisik, "Kapan Afzal bilang gitu, Buya,"

"Udah diem. Tinggal cerita aja apa susahnya sih Zal."

"Wahh kebetulan. Ayo gus ceritaa!" kata Asya antusias.

Gus Afzal menaikkan sebelah alisnya.
"Sudah tidak marah? Tidak mengadu ke umi sambil menangis lagi?"

Seketika Asya terdiam. Ia lupa, bahwa dirinya sedang dalam mode marah perkara telur gulung. Tapi, bodoamatlah.

"Marahnya nanti lagi. Ditunda dulu." sahut Asya, membuat semua yang ada di ndalem tertawa.

Gus Afzal menggelengkan kepalanya sersya terkekeh pelan. "Ayo gus ih, buruan ceritaa!"

"Astaghfirullah, iya, Zil, sabar kenapa sih."
Gus Afzal menarik napasnya sebelum memulai bercerita.

"Pada suatu hari, ketika kaum kaum kafir quraisy sudah benar-benar merasa kesal atas kehadiran baginda nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, mereka mendatangi orang Yahudi. Karena mereka tau, bahwasannya agama islam dan Yahudi itu masih berkaitan. Dimana Yahudi dan Nasrani adalah agama ahli kitab, yang pasti masih ada kaitannya dengan agama Islam."

"Salah satu dari mereka menyuruh untuk menanyakan kepada kaum Yahudi atas benar atau tidaknya umat Islam. Kaum Yahudi menyuruh kaum quraisy untuk menanyakan tiga perkara kepada nabi Muhammad."

"Akhirnya, kaum quraisy mendatangi Rasulullah, lalu menanyakan tiga perkara tersebut. "Jika engkau bisa menjawabnya Ya muhammad, berarti engkau sesungguhnya nabi. Dan apabila engkau tidak bisa menjawabnya, berarti engkau adalah nabi palsu." Pertanyaan yang pertama adalah ceritakan tentang sekumpulan pemuda yang meninggalkan kaumnya dan bagaima keadaan mereka."

"Pertanyaan yang kedua adalah, ceritakan tentang seseorang yang telah melakukan ekspedisi ke ujung barat dan ujung timur. Pertanyaan yang ketiga adalah, ceritakan apa itu ruh."

"Setelah mendapati pertanyaan itu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam menjawab, "akan aku jawab, besok." Keesokan harinya, kaum quraisy kembali mendatangi baginda untuk menagih jawaban dari pertanyaan mereka.  Dan Rasulullah kembali menjawab, "besok." Begitu hingga mencapai tiga hari."

"Kaum quraisy merasa senang luar biasa kala sampai tiga hari Rasulullah belum menjawab pertanyaan mereka. Hingga turunlah firman Allah SWT :

Wa laa takulanna lisyai-in inni faailun-dzalika ghoda. illaa ayyasya Allah,

Yang artinya : "Dan jangan sesekali kamu mengatakan tentang sesuatu "aku akan mengerjakan ini besok." Kecuali dengan menyebut "insya Allah"

"Dikisahkan bahwasannya hiduplah sekumpulan pemuda (anak para petinggi negara, Raja, Mentri dll )  yang beriman.  Mereka adalah sekumpulan pemuda yang taat akan Tuhan mereka. Sedangkan orang tua daripada mereka adalah penyembah selain Allah (syirik)."

"Dan setiap dari mereka ini, sedang menyembunyikan jati diri mereka diantara mereka. Jadi, yaktumu imanahum, mereka sedang menutup iman mereka. Dalam artian, tidak ada satupun yang tahu, bahwasannya mereka adalah pemuda yang beriman kepada Allah subhanahu wata'ala."

Allah subhanahu wata'ala berfirman :
Nahnu nakussu alaika nabaahum bil haq, innahum fityatun amanu birobbihim wazidnahum hudaa

Yang artinya : "kami akan menceritakan kepada kalian kisah sekumpulan pemuda dengan sebenar-benarnya cerita. Mereka adalah sekumpulan pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka (Allah), kemudian kami tambahkan kepada mereka petunjuk-petunjuk."

"Pada suatu hari, orang tua dari para pemuda itu sedang mengadakan pesta besar-besaran di kerjaan. Mereka menyembelih hewan atas nama selain Allah--"

"--pemuda-pemuda ini berusaha untuk keluar dari kerajaan mereka, agar tidak mengikuti acara yang syirik ini. Akhirnya, mereka pergi dari kerajaan mereka, dan berkumpul di satu tempat. Bersembunyi dibalik bayang-bayang pohon."

"Dan, diantara mereka, tidak ada yang mengetahui bahwasannya mereka sedang ada pada satu kejadian. Lalu, muncullah satu orang dari mereka yang berkata "hei kalian yang sedang bersembunyi disini. Bukankah kalian sadar bahwasannya orang tua kita berada didalam kesesatan? Bukankah kalian sadar bahwasannya Allah adalah satu-satunya Tuhan semesta alam?"
Mereka yang mendengar pertanyaan itu mengangguk setuju."

Allah SWT berfirman :
"Dan kami telah teguhkan kepada hati ashabul kahfi ketika berdiri dan mereka berucap sesungguhnya tuhan kami adalah tuhannya seluruh langit dan bumi."

"Lihatlah mereka kaum-kaum kita semua adalah kumpulan kaum yang menjadikan selain Allah swt sebagai sesembahan."

Laula ya'tuna 'alaihim bisulthonim-bayyin
"Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang tentang kepercayaan mereka?"

Faman adzlamu min-maniftaro 'alallahi kadzibaa
"Dan sekarang siapa yang lebih dzalim dari mereka yang mengadakan kebohongan kepada Allah Subhanahu wata'ala.

Lalu datang sebuah ilham kepada mereka.
"Dan apabila kalian meninggalkan mereka dan sesembahan mereka (selain Allah) berlindunglah kalian didalam goa itu. Niscaya Tuhanmu melimpahkan rahmat kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna untukmu juga urusanmu."

"Setelah mereka memasuki goa itu, dan meletakkan kepala mereka, seketika itu juga Allah tidurkan mereka selama 309 Tahun."

"Goa itu berada di atas gunung dan menghadap ke utara. Yang memiliki celah cukup lebar untuk keluar masuknya angin. Apabila matahari terbit, cahaya langsung condong ke mereka. Dan sinarnya tidak akan menimpa mereka."

"Jadi Allah membolak-balikkan mereka. Ketika pagi hari, Allah buat mereka balik ke kanan, dan ketika matahari condong ke barat Allah buat mereka balik ke kiri."

"Apa hikmahnya, gus?" sela Asya.

Gus Afzal tersenyum tipis. "Agar mereka tidak terbakar karna panasnya matahari. Agar mereka tidak melebur dengan tanah juga." Asya mengangguk mengerti. Lalu gus Afzal kembali melanjutkan ceritanya.

Dzalika min ayatillah, mayyahdillahu fahuwal muhtad
Yang artinya : "Itulah diantara tanda-tanda kekuasan Allah. Barang siapa yang telah Allah berikan petunjuk maka dia akan mendapatkan petunjuk.

Wa mayyudhlil falan-tajidalahu waliyammursyida
"Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan maka tidak akan ada siapapun yang mampu memberikan petunjuk baginya."

¶¶¶
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Astaghfirullah, Gus Afzal!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

--pada suhu cuaca 22°C, 63/23

ASTAGHFIRULLAH, GUS AFZAL! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang